Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut bahwa sejauh ini, varian Delta masih lebih ganas dibandingkan Varian Mu dalam hal penyebaran dan penularan. Penyebaran virus corona yang terus berlanjut membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggunakan sistem penamaan alfabet Yunani untuk melacak penyebaran mutasi baru Covid-19.Saat ini, para ilmuwan tetap fokus pada varian Delta yang sekarang menjadi varian dominan di seluruh dunia. Namun, mereka tetap melacak kemungkinan varian lain yang lebih ganas dalam hal penyebaran dan penularan.Dikutip dari Reuters , meski varian Delta masih menjadi yang dominan, para peneliti mewaspadai varian Mu yang diduga bisa menyamai bahkan melebihi tingkat penularan varian Delta. Varian ini pertama kali diidentifikasi di Kolombia pada Januari. Pada 30 Agustus, WHO menetapkannya sebagai variant of interest karena beberapa mutasi terkait, salah satunya tingkat penularan dan resistensi terhadap vaksin. Mu membawa mutasi kunci, termasuk E484K, N501Y dan D614G, yang telah dikaitkan dengan peningkatan penularan dan penurunan perlindungan kekebalan.Menurut WHO, Mu telah menyebabkan beberapa wabah yang lebih besar di Amerika Selatan dan Eropa. Sementara jumlah sekuens genetik yang diidentifikasi sebagai Mu telah turun di bawah 0,1 persen secara global. Mu mewakili 39 persen varian yang diurutkan di Kolombia dan 13 persen di Ekuador, tempat-tempat di mana prevalensinya "meningkat secara konsisten". Namun ia mengatakan varian Delta masih menjadi yang paling mengkhawatirkan."Varian Delta bagi saya adalah yang paling mengkhawatirkan karena peningkatan penularannya," kata Kerkhove dikutip dari CNBC
WHO Sebut Varian Delta Masih Lebih Ganas Dibandingkan Varian Mu
Kamis, 9 September 2021 - 11:31 WIB