, Senin (6/9/2021), mereka juga memperingatkan bahwa ini mungkin karena pemberian antibiotik yang sering diberikan kepada pasien yang sakit kritis. "Temuan kami menunjukkan bahwa kegagalan tubuh untuk mengatasi sejumlah besar virus corona yang menginfeksi paru-paru sebagian besar bertanggung jawab atas kematian Covid-19 dalam pandemi ini," kata penulis utama studi Imran Sulaiman, MD, Ph.D., profesor di Departemen Kedokteran di NYU Langone Health. Saat ini, pedoman dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), mencatat, dalam standar perawatan pasien Covid-19 tidak mendorong penggunaan obat antivirus seperti remdesivir untuk pasien sakit parah yang menggunakan ventilator. Akan tetapi, Sulaiman mengatakan hasil studi NYU Langone menunjukkan bahwa obat ini mungkin masih tetap menjadi alat yang berharga dalam merawat pasien Covid-19 yang parah.
Studi Terbaru: Virus Corona di Paru-paru Jadi Penyebab Tingginya Kematian Covid-19
Selasa, 7 September 2021 - 10:49 WIB