Mengenal Seluk Beluk Diet Raw Vegan untuk Kesehatan

Mengenal Seluk Beluk Diet Raw Vegan untuk Kesehatan (Foto : )

Diet raw vegan adalah jenis diet yang mengonsumsi makanan mentah atau tidak dimasak, dan 100 persen makanan dalam diet ini berbasis tumbuhan. Salah satu pola diet yang populer saat ini adalah diet raw vegan. Diet ini mengonsumsi makanan mentah, atau tidak dimasak di atas suhu 47 derajat Celcius. Selain itu, 100 persen makanan dalam diet ini berbasis tumbuhan, yang berarti tidak ada susu, gelatin, atau madu sama sekali di dalamnya. Dilansir dari lifestyleasia, diet vegan dan raw vegan, keduanya menganut veganisme. Artinya, tidak menggunakan atau memakan produk berbasis hewan sama sekali. Perbedaannya hanya terletak pada mentah atau tidaknya makanan. Vegan tradisional bisa mengonsumsi makanan matang, sementara raw vegan hanya mengonsumsi makanan mentah. Keuntungan diet raw vegan Salah satu keuntungan utama diet raw vegan adalah kita tidak mengonsumsi makanan olahan. Sebab, tak sedikit studi-studi yang menemukan bahwa konsumsi makanan olahan berlebih dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan, seperti obesitas, penyakit jantung, kanker, diabetes tipe 2, hingga iritasi usus besar.  Selain itu, karena tidak dimasak, beberapa kandungan nutrisi dalam makanan tidak akan rusak atau berkurang. Meski demikian, penelitian menunjukkan bahwa saat sayuran dimasak, pemasan akan meningkatkan penyerapan antioksidan. Menurut salah satu penelitian, diet ini disebut dapat meningkatkan kualitas emosional dan mental. Dampak negatif diet raw vegan Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di Advanced Research in Life Sciences pada 2019 silam, raw vegan bisa mengakibatkan kurangnya asupan protein, selenium yang dibutuhkan untuk fungsi tiroid, produksi DNA, dan perlindungan sel dari kerusakan yang diakibatkan radikal bebas dan infeksi. Sebuah penelitian lain juga mengungkap bahwa diet vegan mentah ini  dapat diasosiasikan dengan massa dan kepadatan tulang yang rendah. Dalam jangka panjang, diet vegan mentah terbukti memicu amenorea atau hilangnya periode menstruasi, baik secara parsial hingga utuh. Diet vegan mentah juga akan sulit dilakukan dalam jangka panjang. Lalu, karena memasak dapat membunuh bakteri, mereka yang menganut diet ini berisiko menderita keracunan makanan.  Tak hanya itu, makanan mentah juga bisa mengandung serat tinggi, membuat kesehatan pencernaan bisa terganggu. Sebab, asupan serat harus ditingkatkan waktu ke waktu agar sistem pencernaan kita mampu beradaptasi. Berat badan pun akan terpengaruh, bisa menurun drastis akibat makanan yang terbatas, namun bisa membuat berat badan naik drastis jika terlalu banyak mengonsumsi kalori dari kacang mentah atau buah-buahan.