Pemerintah Singapura akhirnya mengizinkan perawat muslim memakai jilbab saat bertugas di layanan kesehatan publik. Pemerintah Singapura akhirnya mengizinkan perawat muslim memakai jilbab saat bertugas di layanan kesehatan publik. Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan kebijakan yang direvisi akan berlaku untuk lebih dari 7.000 staf.Hal tersebut disampaikan oleh Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, dalam pidato pada Minggu (30/8/2021)."Mulai November, perawat muslim di sini akan diizinkan mengenakan jilbab dengan seragam mereka jika mereka mau," kata Loong, dikutip dari laman Straits Times ."Mengenakan jilbab menjadi semakin penting bagi komunitas Muslim. Ini mencerminkan kecenderungan umum dari religiositas yang lebih kuat dalam Islam, di seluruh dunia, di Asia Tenggara dan di Singapura," tambahnya.Selama beberapa dekade, jumlah perempuan Muslimah yang mengenakan jilbab di Singapura terus bertambah, baik di lingkungan sosial maupun tempat kerja. Karena itu, Loong mengizinkan perawat untuk memakai jilbab, dan ini menjadi pembicaraan utama di masyarakat. "Anak muda Singapura juga lebih menerima perbedaan ras dan agama sekarang," ujar Loong.Namun, kata Loong, di beberapa tempat di mana seragam diperlukan, Pemerintah tidak mengizinkannya untuk dipakai. Itu berlaku untuk seragam di sekolah, Singapore Armed Forces (SAF) dan Home Team, dan di rumah sakit umum."Umumnya umat Islam sudah memahami dan menerima sikap pemerintah terhadap tudung. Tapi mereka masih berharap bahwa seiring waktu, segalanya bisa berubah. Secara khusus, mengizinkan perawat mengenakan tudung telah menjadi isu utama bagi umat Islam di sini," kata Lee.
Pemerintah Singapura Akhirnya Izinkan Perawat Muslim Pakai Jilbab
Selasa, 31 Agustus 2021 - 14:52 WIB