Anda Perlu Tahu, Ini Efek Samping Terlalu Banyak Makan Protein

Anda Perlu Tahu, Ini Efek Samping Terlalu Banyak Makan Protein (Foto : )

Sejumlah efek samping terlalu banyak makan protein yaitu, menambah berat badan, bau mulut, sembelit, dehidrasi, dan kerusakan ginjal. Protein merupakan salah satu nutrisi penting untuk perkembangan dan pertumbuhan tubus, Berta untuk perbakian jaringan. Konsumsi protein yang cukup diperlukan untuk mencegah malnutrisi hingga menjaga massa dan kekuatan otot seiring bertambahnya usia.  Dilansir dari Harvard Health Publishing (HHP), rekomendasi umum untuk konsumsi protein adalah 56 gram per hari untuk pria dan 46 gram per hari untuk wanita. Rekomendasi lain menyebutkan, protein harus dikonsumsi sebanyak 0,8 gram per kilogram berat badan.  Ada pula yang menyarankan orang dewasa yang aktif untuk mengonsumsi protein harus sebanyak 10 persen dari kalori total yang dikonsumsi setiap hari. Protein memang sangat penting bagi tubuh. Namun, pakar nutrisi tetap tidak menganjurkan konsumsi protein berlebihan karena justru dapat menimbulkan efek negatif.  Dilansir dari Healthline, berikut adalah 5 efek samping terlalu banyak makan protein: Menambah berat badan Diet tinggi protein disebut-sebut mampu menurunkan berat badan, namun penurunan berat badan ini mungkin hanya bersifat sementara. Kelebihan protein yang dikonsumsi biasanya disimpan sebagai lemak. Hal ini dapat menyebabkan kenaikan berat badan dari waktu ke waktu. Bau mulut Makan protein dalam jumlah besar dapat menyebabkan bau mulut, terutama jika membatasi asupan karbohidrat. Ini bisa jadi sebagian karena tubuh masuk ke keadaan metabolisme yang disebut ketosis, yang menghasilkan bahan kimia yang mengeluarkan bau yang tidak sedap. Sembelit Makanan tinggi protein yang membatasi karbohidrat biasanya rendah serat. Oleh sebab itu, makan terlalu banyak protein dapat menyebabkan sembelit. Meningkatkan asupan air dan serat dapat membantu mencegah sembelit dan memperlancar sistem pencernaan. Dehidrasi Sebuah studi kecil di tahun 2002 menemukan bahwa ketika asupan protein meningkat, tingkat hidrasi pun menurun. Studi lain di tahun 2006 menyimpulkan bahwa mengonsumsi lebih banyak protein dapat berpengaruh terhadap hidrasi. Ini bisa membuat dehidrasi meskipun mungkin tidak merasa lebih haus dari biasanya. Kerusakan ginjal Tidak ada studi utama yang menghubungkan antara asupan protein yang tinggi dengan kerusakan ginjal pada orang yang sehat. Namun, kelebihan protein dapat menyebabkan kerusakan pada orang dengan penyakit ginjal yang sudah ada sebelumnya.  Ini karena kelebihan nitrogen yang ditemukan dalam asam amino yang membentuk protein. Ginjal yang rusak harus bekerja lebih keras untuk membuang nitrogen ekstra dan produk sisa metabolisme protein.