Anggota DPR dan Staff Terpapar Covid-19, DPR Tutup Beberapa Ruangan

IMG_20210617_162836 (Foto : )

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Kamis (17/6/2021) menutup beberapa kantor komisinya setelah ada anggota dewan dan tenaga ahlinya terpapar Covid-19. Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad menyatakan penutupan ini diambil sebagai antisipasi penyebaran covid-19 pada klaster perkantoran di DPR."Kemarin sore kita mendapat kabar bahwa anggota dan tenaga ahlinya juga terkena Covid," ucap Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad di Gedung DPR RI, Kamis (17/6/2021).Dasco menambahkan, bahwa setiap hari DPR RI sudah menerapkan protokol kesehatan. Diantaranya menggunakan masker dan test PCR."Biasanya langkah-langkah prokes memang dilakukan. Setiap komisi itu rutin melakukan PCR. Baik terhadap anggota maupun staff dan tenaga ahli," tambah Dasco.Menurutnya, pimpinan DPR sudah memantau perkembangan penularan Covid-19 di lingkungan DPR RI dan akan menggelar rapat terkait penutupan kantor komisi."Kita sudah pantau perkembangan situasi Covid di DPR RI. Ada beberapa komisi yang melakukan Lockdown. Sehingga nanti di dalam Bamus akan diputuskan langkah ke depan,"  ujarnya.Politisi Partai Gerindra ini menyebut mulai minggu depan akan diberlakukan pembatasan orang dan kegiatan di DPR. Beberapa pertemuan pun akan  dilakukan virtual untuk mencegah meluasnya penularan Covid-19."Ada kemungkinan bahwa kegiatan DPR mulai minggu pekan depan akan dibatasi, sangat dibatasi kehadirannya. Mengikuti ketentuan yang ada pada waktu Covid pernah lonjak tinggi. Dan dengan demikian diharapkan, dengan tingkat kehadiran yang sangat kecil dan banyak dilakukan virtual, bisa mengatasi lonjakan Covid di DPR RI," tuturnya.Dasco berharap semua masyarakat Indonesia mau bekerja sama dalam memerangi pandemi Covid-19 dan melanjutkan vaksin yang sudah teruji efektifnya."Soal Vaksin, marilah kita melepas ego sektoral masing-maaing. Kita juga ngga mau dibilang ko DPR ikut-ikutan. Tetapi ini kan mengenai nasib masyarakat banyak. Dalam lonjakan Covid-19 yang tinggi marilah kita sama-sama berpartisipasi mengantisipasi," terang Dasco."Saya pikir ngga ada masalah mau vaksin apa, yang penting dia sudah bisa teruji Fase 1, Fase 2, ya dilanjutkan saja," tutup Dasco. Nugroho Dendy dan Mahendra Dewanatha I Jakarta.