Studi: Varian Delta Asal India Gandakan Risiko Rawat Inap

Studi: Varian Delta Asal India Gandakan Risiko Rawat Inap (Foto : )

Varian Delta asal India disebut menggandakan risiko rawat inap dibandingkan dengan varian yang sebelumnya mendominasi di Inggris, yakni varian Alpha. Varian Delta asal India disebut menggandakan risiko rawat inap dibandingkan dengan varian yang sebelumnya mendominasi di Inggris, yakni varian Alpha. Meski demikian, vaksin diyaniki masih memberikan perlindungan yang kuat. Ini adalah hasil riset dari penelitian di Skotlandia yang dilaporkan pada Senin (14/6/2021).Studi tersebut mengatakan bahwa bukti awal menunjukkan dua dosis vaksin masih memberi perlindungan terhadap varian. Namun, memang efektivitasnya lebih rendah dibanding varian Alpha yang pertama kali diidentifikasi di Inggris.Studi yang diterbitkan di jurnal Lancet itu, mengamati 19.543 kasus komunitas dan 377 rawat inap di antara 5,4 juta orang di Skotlandia. Dari jumlah itu, 7.723 kasus dan 134 rawat inap di antaranya merupakan varian Delta.Chris Robertson, Profesor Epidemiologi Kesehatan Masyarakat Universitas Strathclyde, mengatakan bahwa berdasarkan usia dan komorbiditas, varian Delta secara kasar menggandakan risiko rawat inap, tetapi vaksin masih mengurangi risiko itu.“Jika Anda dites positif, maka dua dosis vaksin atau satu dosis selama 28 hari secara kasar mengurangi risiko Anda dirawat di rumah sakit hingga 70 persen,” katanya, dilansir dari Reuters , Selasa (15/6/2021).Dua minggu setelah dosis kedua, vaksin Pfizer memberikan 79 persen perlindungan terhadap infeksi dari varian Delta, dibandingkan dengan efikasi 92 persen terhadap varian Alpha. Untuk vaksin AstraZeneca, ada 60 persen perlindungan terhadap varain Delta dibandingkan dengan 73 persen perlindungan untuk varian Alpha.Para peneliti memperingatkan agar tidak menggunakan data untuk membandingkan vaksin satu sama lain karena perbedaan dalam kelompok yang menerima setiap jenis suntikan,dan perbedaan dalam seberapa cepat kekebalan dikembangkan di setiap suntikan.Mereka mengatakan dua dosis vaksin memberikan perlindungan yang jauh lebih baik daripada satu dosis terhadap varian Delta, dan penundaan pelonggaran penguncian di Inggris akan membantu lebih banyak orang mendapatkan dosis kedua dan meningkatkan respons kekebalan mereka.