Studi: Mantan Pasien Covid-19 Berisiko Alami Pembekuan Darah

Studi: Mantan Pasien Covid-19 Berisiko Alami Pembekuan Darah (Foto : )

Hasil studi mengungkap bahwa mantan pasien Covid-19 berisiko mengalami pembekuan darah, karena sistem kekebalan yang terlalu aktif. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang telah pulih dari Covid-19 berisiko mengalami pembekuan darah, karena sistem kekebalan yang terlalu aktif. Pembekuan darah di arteri utama, terutama yang terkait dengan organ vital, dapat meningkatkan risiko seseorang terkena serangan jantung, stroke, atau kegagalan organ.Temuan ini didasarkan pada penelitian sampel darah dari 30 pasien sembuh dari Covid-19 bergejala ringan, sedang, hingga berat, yang diambil sebulan setelah mereka keluar dari rumah sakit. Semuanya memiliki kerusakan pembuluh darah, yang mungkin timbul dari respon imun yang bertahan lama, yang dapat memicu pembentukan bekuan darah.Dikutip dari Strait Times , Asisten Profesor Christine Cheung dari Fakultas Kedokteran Lee Kong Chian Universitas Teknologi Nanyang, mengatakan sekitar setengah dari pasien memiliki risiko kardiovaskular yang sudah ada sebelumnya, seperti diabetes dan hipertensi, yang menempatkan mereka pada risiko pembekuan darah yang lebih tinggi.Dia mencatat bahwa pasien ini juga memiliki disfungsi pembuluh darah yang lebih jelas dibandingkan dengan kelompok yang tidak memiliki risiko kardiovaskular.Rekan Prof Cheung, asisten peneliti Florence Chioh, yang merupakan penulis pertama studi tersebut, mengatakan bahwa virus corona dapat menyerang lapisan pembuluh darah, menyebabkan peradangan dan kerusakan. Ini bisa mengakibatkan kebocoran dari pembuluh yang rusak ini, memicu pembentukan darah beku.Namun, para peneliti menemukan bahwa bahkan setelah pulih, mantan pasien Covid-19 terus memiliki protein inflamasi tingkat tinggi yang dikenal sebagai sitokin, yang diproduksi oleh sel-sel kekebalan untuk mengaktifkan respons kekebalan terhadap patogen, bahkan tanpa adanya virus.Pasien yang telah pulih dari Covid-19 sering memiliki sel T spesifik virus dalam aliran darah mereka, yang memberi mereka beberapa tingkat perlindungan terhadap virus. Namun, respon imun yang meningkat, dapat memicu sitokin untuk menyerang pembuluh darah, meningkatkan risiko pembentukan bekuan darah