Mengejutkan, Begini Hasil Penelitian Terbaru Efektifitas Vaksin Sinovac

vaksin covid-19 sinovac (Foto : )

Salah satu negara pengguna vaksin Sinovac adalah Turki. Ternyata begini hasil penelitian terbaru efektifitas vaksin buatan China di negara tersebut.   Hingga kini sudah lebih dari 7,5 juta warga Turki yang mendapat suntikan vaksin Covid-19 buatan Sinovac.Pemerintah Turki sendiri sudah memulai program vaksinasi massal sejak 14 Januari 2021 sejak vaksin bermerek CoronaVac mendapat izin penggunaan darurat dari otoritas berwenang negeri itu sehari sebelumnya.Ternyata hasilnya mengejutkan.  Pasca vaksinasi, rasio kasus positif untuk orang berusia 65 tahun ke atas turun dari 17,7 persen menjadi 8,2 persen.Sementara rasio kasus positif untuk pekerja kesehatan turun dari 5,3 persen menjadi 1,3 persen.  Untuk para lanjut usia yang dirawat juga turun dari 57,4 persen ke 31 persen."Vaksinasi memberikan manfaat yang signifikan terkait kasus, rawat inap, menerima perawatan intensif," kata Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca, baru-baru ini seperti dilansir Nikkei Asia.Sebelumnya, Universitas Haceteppe di Ankara menyatakan, tingkat efikasi vaksin Sinovac mencapai 83,5 persen.Selain vaksin Sinovac, sejak 2 April 2021 Pemerintah Turki juga menggunakan vaksin Pfizer-BioNtech.

Chile Rilis Studi Sinovac

Sedangkan Pemerintah Chile juga merilis studi tentang gejala Covid-19 pasca disuntik vaksin Sinovac, Jumat (16/4/2021) kemarin.Hasilnya, vaksin Sinovac 67 persen efektif dalam mencegah gejala infeksi penyakit tersebut.Vaksini ini juga 85 persen efektif mencegah seseorang yang positif menjalani rawat inap dan 80 persen mencegah kematian.Dengan rilis data ini menjadikan Chile sebagai salah satu dari sedikit negara yang menggunakan program vaksinasi  untuk melakukan riset efikasi vaksin di luar uji klinis yang sudah dilakukan.Riset juga dilakukan terhadap orang yang sudah menerima suntikan dan belum divaksin. Sejauh ini sudah 10,5 juta warga Chile yang divaksinasi.Selain Chile, Inggris dan Israel juga melakukan riset serupa tapi untuk vaksin merek lain. CGTN, Reuters