Penelitian mengungkapkan bahwa insomnia yang mengakibatkan waktu tidur menjadi berkurang, dapat memicu penyakit jantung koroner. Insomnia membuat seseorang kesulitan untuk tidur, sehingga waktu tidurnya menjadi berkurang. Padahal kurang tidur menimbulkan sejumlah efek buruk bagi kesehatan. Penelitian mengungkapkan bahwa waktu tidur yang kurang dari tujuh jam atau lebih dari sembilan jam, berkaitan dengan penyakit jantung koroner.Dilansir dari Cleveland Clinic , ahli jantung Leslie Cho, MD mengatakan bahwa tidur yang buruk dapat menyebabkan penambahan berat badan, diabetes, tekanan darah tinggi, dan peningkatan aktivitas saraf simpalis. Semuanya itu merupakan faktor risiko yang dapat memicu penyakit jantung koroner.Sebuah sebuah penelitian lain menyebut bahwa pria memiliki tingkat kematian 1,7 kali lipat lebih tinggi apabila waktu tidurnya kurang dari enam jam. Hal yang sama juga berlaku apabila waktu tidur lebih dari sembilan jam. Waktu tidur terbaik disebutkan selama 7 hingga 8 jam.Studi lain yang dilakukan terhadap 71.000 wanita, menyebutkan bahwa apabila waktu tidur kurang dari lima jam, maka risiko mengembangkan jantung koroner meningkat 1,82 kali lipat. Sedangkan apabila waktu tidurnya lebih dari sembilan jam, wanita berisiko 1,57 kali lipat lebih tinggi mengembangkan penyakit jantung koroner.Selain insomnia, masalah tidur lain yang berdampak negatif pada jantung adalah sleep apnea atau gangguan tidur yang ditandai dengan dengkuran. Sleep apnea dikaitkan dengan beberapa kondisi jantung, mulai dari fibrilasi atrium, kematian jantung mendadak, tekanan darah tinggi, hingga gagal jantung.Sementara itu, studi tahun 2017 menunjukkan gangguan tidur dapat meningkatkan kemungkinan terkena penyakit jantung koroner hingga 70 persen. Bahkan terkadi pula peningkatan kemungkinan risiko terjadinya stroke mencapai 45 persen.Kondisi yang termasuk gangguan tidur antara lain, kualitas tidur yang buruk, tidur berdurasi pendek, sleep apnea, kesulitan untuk tetap tidur, dan penggunaan pil tidur.
Ahli Sebut Insomnia Bisa Memicu Penyakit Jantung Koroner
Rabu, 24 Februari 2021 - 20:38 WIB