Kurang Tidur Ternyata Bisa Mengganggu Kinerja dan Fungsi Otak

Kurang Tidur Ternyata Bisa Mengganggu Kinerja dan Fungsi Otak (Foto : )

Terkait dengan kinerja dan fungsi otak, kurang tidur dapat menurunkan ketahanan terhadap stres, merusak otak, mengganggu kemampuan ingatan dan pembelajaran, mengurangi fokus dan daya ingat. Berbagai penelitian menyebutkan bahwa tidur adalah fondasi kesehatan fisik dan mental, penting untuk performa kerja, produktivitas, hingga kesuksesan karir. Secara umum, banyak penelitian mengungkapkan bahwa kurang tidur meningkatkan risiko sejumlah penyakit seperti serangan jantung, stroke, dan bahkan kematian.Kurang tidur juga berkaitan dengan depresi, penurunan fungsi kekebalan tubuh, kenaikan berat badan, tekanan darah tinggi, dan diabetes tipe 2. Selain itu, jika kita mengantuk saat sedang bekerja, Susana hati juga menjadi lebih buruk. Semua kondisi itu, bisa menjauhkan kita dari kesuksesan dan itu hanya berawal dari masalah tidur saja.Terkait dengan kinerja dan fungsi otak, menurut para ahli, kurang tidur dapat menurunkan ketahanan kita terhadap stres dan merusak otak. Kurang tidur bisa mengganggu kemampuan ingatan dan pembelajaran seseorang karena otak bergerak lebih lambat. Kita jadi mudah lupa dan fokus juga berkurang.Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Sleep edisi Januari 2021, menunjukkan bahwa tidur cukup bisa memulihkan kinerja kita dan secara aktif memperbaiki fungsi sistem saraf korteks. Sementara kurang tidur bisa menyebabkan stres pada otak, pemikiran kabur dan kelelahan dalam pengambilan keputusan.Tak hanya itu, kurang tidur juga membuat kita sulit untuk melihat sisi positif dari suatu hal, membuat kita cenderung reaktif terhadap situasi tempat kerja yang penuh tekanan. Sementara cukup tidur akan membantu kita untuk merespons situasi dengan lebih baik.“Ketika berhubungan dengan otak, tidur adalah segalanya,” ungkap ilmuwan otak dan penulis “My Stroke of Insight”, Dr Jill Bolte Taylor, seperti dilansir Forbes .Taylor mengungkapkan bahwa setiap kemampuan yang kita miliki berkaitan dengan sel-sel otak yang bekerja dengan optimal. Otak terus bekerja, “makan” dan menghasilkan “limbah”. Sedangkan tidur adalah waktu yang tepat untuk otak membuang “limbah” di antara sel-selnya sehingga bisa kembali berfungsi optimal.Taylor merekomendasikan agar kita tidur hingga otak kita ingin terbangun. Jika tidak, tandanya kita tidak cukup tidur. Salah satu hal terburuk yang mengganggu waktu tidur otak adalah memasang alarm. Sebab, menurut Taylor, jika kita memaksa tubuh untuk bangun di tengah siklus tidur, itu sama dengan mengganggu penyegaran otak yang dilakukan saat tidur.