Masalah Pada Tiroid Bisa Memicu Depresi, Ini Penjelasannya!

Masalah Pada Tiroid Bisa Memicu Depresi, Ini Penjelasannya! (Foto : )

Masalah pada tiroid bisa memicu depresi karena ketika produksi hormon tiroid turun , proses tubuh melambat, berubah, dan salah satu gejala yang timbul adalah depresi. Selain masalah kejiwaan, depresi juga bisa terjadi karena adanya masalah pada tiroid. Tiroid adalah kelenjar berbentuk kupu-kupu di pangkal leher. Kelenjar ini bisa menghasilkan hormon yang mengatur penggunaan energi dan berbagai fungsi dalam tubuh.Dilansir dari WebMD , kelenjar tiroid juga membantu mengatur metabolisme tubuh seperti mengatur tenakan darah, suhu darah, dan detak jantung. Ketika produksi hormon tiroid turun, proses tubuh melambat dan berubah. Kondisi ini dikenal dengan hipotiroidisme. Salah satu gejala hipotirodisme adalah depresi.Agar bisa berfungsi optimal, tiroid diatur oleh kelenjar pituitari. Kelenjar yang berada di bawah otak ini, secara konstan memonitor kadar hormon dalam darah, termasuk yang diproduksi oleh tiroid.Ketika kadar hormon tiroid dalam darah turun, kelenjar pituitari menggunakan sinyal kimiawi yang dikenal sebagai hormon perangsang tiroid (TSH) untuk mendorong produksi hormon triiodothyronine atau TS dan tiroksin atau T4.Kelenjar tiroid yang berfungsi normal, bekerja bersama dengan kelenjar pituitari mengeluarkan T3 dan T4 ke dalam aliran darah dengan kecepatan  tetap. Akan tetapi kelenjar tiroid pada penderita hipotiroidisme tidak dapat merespon TSH dengan maksimal. Akibatnya, kadar T3 dan T4 dalam darah tetap rendah.Hal ini juga mengakibatkan banyak organ dan sistem internal melambat, menciptakan berbagai gejala termasuk depresi. Orang yang berusia di atas 60 tahun mungkin hanya memiliki satu gejala seperti gangguan mood dan kesulitan berkonsentrasi.Jika Anda mengalami depresi, sebaiknya temui dokter untuk memastikan penyebabnya. Diagnosis yang tepat adalah langkah penting untuk mendapatkan pengobatan dan mempercepat penyembuhan. Kebanyakan orang dengan hipotiroidisme merespons pengobatan secara positif. Lama waktu penyembuhan tergantung kondisi masing-masing individu.Akan tetapi, orang berusia lanjut mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk merespons pengobatan, karena dosis obat tiroid perlu ditingkatkan secara perlahan untuk menghindari tekanan pada jantung.