Gangguan kesehatan yang memicu terhentinya siklus menstruasi saat melakukan olahraga berat, meliputi, amenore, osteoporosis, dan makan tidak teratur. Banyak wanita yang rutin berolahraga namun mengalami fase menstruasi yang tidak teratur, dan bahkan terhenti sama sekali. Saat berolahraga, banyak orang yang berpikir terhentinya siklus menstruasi sebagai hal yang normal. Padahal, menurut ahli diet dari Cleveland Clinic, hal ini adalah pertanda adanya indikasi serius dengan pola diet dan kesehatan kita. Berikut gangguan kesehatan yang memicu terhentinya siklus menstruasi saat melakukan olahraga berat: Amenore Amenore bisa menjadi efek samping dari olahraga terlalu berat. Selain itu, amenore juga bisa menjadi tanda anoreksia karena aktivitas fisik yang terlalu tinggi, namun energi yang masuk ke tubuh terlalu rendah. Selama amenore, metabolisme tubuh melambat dan berhenti berovulasi untuk menghemat energi. Akibatnya, massa otot tidak dapat meningkat karena pembentukan otot juga membutuhkan energi. Osteoporosis Estrogen membantu menjaga tulang tetap kuat. Tetapi, ketika kadarnya menurun secara alami setelah menopause, risiko patah tulang meningkat. Namun, keropos tulang atau osteoporosis dapat terjadi pada usia berapa pun karena kadar estrogen rendah akibat amenore. Keropos tulang juga dapat terjadi jika asupan kalori tidak mencukupi untuk menunjang aktivitas. Menggunakan energi berlebih yang dibutuhkan untuk olahraga berat dapat menghabiskan energi yang dibutuhkan tubuh untuk produksi estrogen. Makan tidak teratur Banyak wanita yang ingin menurunkan betat badan sengaja membatasi asupan makan mereka. Seiring waktu, hal ini dapat berkembang menjadi gangguan makaan yang merusak tubuh. bagaimanapun juga, tubuh tetap membutuhkan makanan sebagai bahan bakar untuk beraktivitas. Selain itu, makan yang cukup juga membantu membangun otot dan mencegah cedera.
Ini Gangguan Kesehatan yang Memicu Terhentinya Siklus Menstruasi saat Melakukan Olahraga Berat
Kamis, 4 Februari 2021 - 15:07 WIB