Perdana Menteri Inggris dan para ilmuwan setempat menyebut bahwa varian baru corona Inggris 30 persen lebih mematikan daripada mutasi corona lain yang ditemukan. Varian baru corona Inggris yang terbukti lebih menular, kini disebut lebih mematikan daripada mutasi corona lain yang ditemukan. Hal ini disampaikan oleh Perdana Menteri Inggris dan para ilmuwan setempat.“Varian virus corona Inggris yang baru mungkin 30 persen lebih mematikan,” sebuh Boris Johnson, pada Jumat (22/1/2021) seperti dikutip dari The Guardian .Para peneliti di New and Emerging Respiratory virus Threats Advisory Group (Nervtag) menyimpulkan varian baru corona ini bisa meningkatkan angka kematian hingga 30-40 persen.Hal ini berdasarkan temuan mereka terkait data pasien Covid-19 yang kemudian meninggal di Inggris. Disimpulkan bahwa peningkatan 1,3 kali lipat dalam risiko kematian.Kepala penasihat ilmiah Inggris, Patrick Vallance menjelaskan skala perbedaan yang terpapar Covid-19 antara varian baru dan varian aslinya.“Setiap 1.000 orang berusia 60 tahun yang terinfeksi dengan varian baru corona, mungkim 13 atau 14 orang diperkirakan akan meninggal, dibandingkan dengan 10 dari 1.000 untuk varian asli,” katanya.Ia juga menjelasakan bahwa varian baru ini memiliki risiko penularan lebih tinggi hingga 70 persen. Menurutnya, semua usia bisa terinfeksi varian baru corona ini.Varian baru corona Inggris atau disebut juga dengan B117, kini semakin umum ditemukan. Berdasarkan laporan WHO, setidaknya sudah ada 60 negara yang mengidentifikasi varian tersebut.Para ilmuwan kini mendesak pembatasan di Inggris di perketat. Begitu juga dengan para pemimpin di Uni Eropa, mendorong pertimbangan memperketat pembatasan demi melawan varian baru ini.“Saat ini, tingkat penularannya sangat tinggi, dan saya pikir kita harus realistis tentang itu. Saya pikir kita harus hidup dengan virus corona dengan satu atau cara lain dalam waktu yang lama,” kata Boris Johnson.
Ilmuwan Sebut Varian Baru Corona Inggris 30 Persen Lebih Mematikan
Minggu, 24 Januari 2021 - 16:39 WIB