Ahli mengungkap bahwa penerima vaksin corona tetap bisa menularkan Covid-19 terhadap orang lain karena masih memiliki peluang untuk terinfeksi virus ini. Indonesia dan sebagian besar negara di dunia kini tengah memulai program vaksinasi corona. Pada prinsipnya, vaksinasi bertujuan untuk membuat kekebalan tubuh terhadap Covid-19. Namun, bukan berarti tubuh langsung bisa kebal dari infeksi virus corona setelah divaksin.Oleh karena itu, masyarakat harus tetap mematuhi protokol kesehatan dengan tetap menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, untuk mencegah penyebaran covid-19. Selain itu, pemberian vaksin corona pun umumnya tidak cukup hanya dengan satu kali suntikan.“Setelah dosis pertama, butuh waktu sekitar satu minggu agar tubuh dapat membentuk beberapa respons antibodi,” kata ahli paru dari Cleveland, Amerika Serikat (AS), Dr. Jafar Abunasser, seperti dikutip dari Cleveland Clinic. Abunasser menjelaskan bahwa meskipun nantinya dosis kedua vaksin telah diberikan, ini tidak membuat orang yang divaksin kebal sepenuhnya terhadap Covid-19.“Vaksin memang memberikan perlindungan. Namun, meski kamu sudah mendapatkan dosis kedua, vaksin hanya memberikan perlindungan sekitar 94 persen atau 95 persen,” katanya.Lebih jauh, Abunasser mengatakan bahwa terlepas dari kenyataan bahwa kita telah memiliki kekebalan terhadap Covid-19, kita masih bisa terpapar corona dan menjadi pasien tanpa gejala, sehingga tetap berisiko menyebarkan virus ke orang lain. Ia mengatakan, dalam uji klinis, vaksin corona hanya terbukti bisa melindungi para penerima vaksin corona dari penyakit itu sendiri, yakni Covid-19.“Namun, itu tidak berarti bahwa orang yang kebal tidak dapat membawa virus dan menularkannya ke orang lain jika terpapar. Vaksinasi hanya meminimalisir kemungkinan untuk sakit atau mengalami gejala,” ungkap Abunasser.
Waspada, Penerima Vaksin Corona Tetap Bisa Tularkan Covid-19
Selasa, 19 Januari 2021 - 15:41 WIB