Hasil pantauan udara oleh tim pencari korban dan bangkai pesawat Sriwijaya Air JT 182 menemukan adanya tumpahan minyak di sekitar lokasi hilangnya pesawat itu. Proses pencarian korban dan bangkai pesawat Sriwijaya Air JT 182 juga dilakukan melalui udara. TNI Angkatan Udara melibatkan Boeing 737, sementara TNI Angkatan Darat melakukan pencarian dengan pesawat CN-295, Super Puma NAS-332 dan EC-725 Caracal.Dilansir dari VIVA , Minggu (10/1/2021) proses pencarian melalui udara dimulai pada pukul 06.00 pagi dan dipimpin langsung oleh Asoops KSAU, Marsda TNI Henri Afiandi.Hendri mengatakan bahwa proses pencarian dilakukan di titik lokasi terakhir sebelum pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak.“Proses pencarian melalui udara dimulai dari ketinggian 1000 feet atau 3000 meter, kita melakukan penyisiran sebanyak empat kali. Dalam radius pencarian, tidak ada ditemukan benda-benda mencurigai, atau benda-benda besar,” jelas Henri.Lebih lanjut, Hendri menjelaskan bahwa di daerah selatan Pulau Laki, yang menjadi koordinat terakhir sebelum pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak, telah ditemukan campuran air dan avtur.“Jadi di selatan pulau laki tersebut, kita temukan anomali air laut. Campuran air dan minyak. Selain itu juga ada sampah-samaph, tapi kita belum bisa pastikan itu sampah laut atau memang dari pesawat SJ 182,” tambah Marsda TNI Hendri Afiandi.Pencarian bangkai pesawat Sriwijaya Air SJ 182 melalui udara sendiri, akan dilakukan sebanyak dua kali dalam satu hari. Akan tetap, nantinya akan disesuaikan dengan perkembangan proses pencarian.
Hasil Pantauan Udara: Ada Tumpahan Minyak di Sekitar Lokasi Hilangnya Sriwijaya Air
Minggu, 10 Januari 2021 - 12:28 WIB