Wanti-wanti Penerima Bansos Tak Beli Rokok, Mensos Risma: Kami Akan Pantau

Menteri Sosial Tri Rismaharini mewanti-wanti penerima bantuan sosial atau bansos tunai untuk tidak beli rokok. Menurutnya, penggunaan uang bansos akan dipantau. Dalam konferensi pers secara virtual yang disiarkan akun Sekretariat Presiden di YouTube, Selasa (29/12/2020), Menteri Sosial Tri Rismaharini menjelaskan soal rencana pemberian bansos pada 2021.Menurutnya, bantuan mulai disalurkan pada minggu pertama Januari 2021 agar ada perputaran yang cukup besar di daerah guna menggerakkan perekonomian nasional."Kita dengan PT Pos akan menyalurkannya (bansos tunai) mulai tanggal 4 Januari (2021). Kita berharap satu minggu itu bisa kelar di seluruh Indonesia. Tapi memang ada yang khusus di Papua  yang mekanismenya mungkin sangat berbeda," katanya.Menurutnya, penerima program sembako pada tahun ini terdapat 18,8 juta penerima. Mulai Januari-Desember 2021, mereka akan menerima uang sebesar Rp200 ribu per bulan."Tidak ada lagi pembelian rokok dan kami akan pantau karena Insya Allah Februari kami akan menyiapkan tools atau alat untuk kami akan mengetahui uang itu dibelanjakan untuk apa saja," kata Risma."Karena itu akan berpengaruh pada rencana yang sudah dilakukan pemerintah jangan karena beli rokok kemudian jatuh sakit," paparnya.Sementara untuk program bansos tunai pada 2021 penerimanya sebanyak 10 juta orang, termasuk di Jabodetabek.Bantuan akan disalurkan oleh PT Pos dari Januari hingga April 2021. Besaran uang yang diterima adalah Rp300 ribu per bulan.Sementara untuk Program Keluarga Harapan (PKH) untuk 2021 adalah 10 juta penerima manfaat. Penyaluran bantuan mulai Januari tahun depan lewat bank-bank pemerintah yang tergabung dalam Himbara.Menurut mantan Wali Kota Surabaya ini, penggunaan bantuan untuk ibu hamil untuk anak usia dini, anak sekolah, penyandang disabilitas, lanjut usia. Ini akan diberikan setiap tiga bulan sekali.Guna menghapus penyelewengan atau pemotongan bantuan, Risma mengatakan, ada mekanisme yang akan diperbarui namun lebih detil."Jadi bukan hanya kami memberikan bantuan, tapi juga ada pelaporan penerima bantuan. Jadi tidak ada lagi yang berupaya memotong karena laporan-laporan itu akan masuk ke kami dalam setiap proses penerimaan bantuan," jelasnya lagi.