Bikin Bangga, Produk-produk Indonesia Tembus Hingga ke Pelosok RD Kongo

Produk Indoensia Pelosok RDK (Foto : )

Di tengah persaingan global yang kian kompetitif, produk-produk Indonesia terus merambah pasar dunia. Bahkan, ada beberapa produk yang sudah menembus hingga ke pelosok Republik Demokratik Kongo. Tembusnya produk-produk Indonesia hingga ke pelosok Republik Demokratik (RD) Kongo, terungkap dalam pertemuan virtual KBRI Nairobi dengan diaspora Indonesia di Kongo baru-baru ini. Sejumlah produk Indonesia, bahkan dapat dijumpai hingga Lumumbashi dan Kolwezi, dua kota di wilayah tenggara RD Kongo. “Barang-barang dari Indonesia, seperti Indomie, Torabika, bahkan beberapa jamu dapat dijumpai di sini," ujar Asep, diaspora Indonesia yang bekerja di sebuah perusahaan tambang internasional di Kongo. Mereka mengaku senang dengan adanya produk-produk Indonesia karena dapat mengobati rasa rindu tanah air. “Indomie yang ditemukan di sini berasal dari Saudi, biarpun rasanya agak beda, namun bisa sedikit mengobati rindu," ungkap Bambang, diaspora Indonesia lainnya. Sementara Duta Besar (Dubes) RI di Nairobi, Hery Saripudin meminta bantuan para diaspora Indonesia untuk memantau situasi pasar di wilayah masing-masing. “Kami perlu bantuan diaspora Indonesia sebagai agen dalam melakukan market intelligence, mengamati situasi pasar di wilayah masing-masing," kata Hery seperti dilansir situs Kemlu.go.id. “Diplomasi ekonomi tidak terbatas pada peningkatan perdagangan saja", jelas Dubes Hery. Diplomasi ekonomi juga melibatkan aspek lainnya, seperti inward dan outward investment," kata Hery lagi. Menurutnya, dimana ada potensi investasi yang menjanjikan, negara akan mendorong sektor bisnis Indonesia untuk melakukan investasi pada sektor tersebut.

Kiprah BUMN Indonesia

Meski dilanda konflik berkepanjangan, RD Kongo yang terletak di Afrika Tengah, dikenal sebagai negara yang kaya akan sumber daya mineral. Saat ini sudah ada beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia yang akan menggarap proyek-proyek strategis di sana. Antara lain proyek pembangunan Kinshasa-Loop Line, yang menghubungkan Bandar Udara Internasional Ndjili di Kinshasa, commuter line yang mengelilingi Kota Kinshasa, serta pengadaan bus elektrik beserta tempat pengisian daya. Sejumlah BUMN Indonesia, yakni PT. INKA, PT LEN Industri, PT  Merpati Nusantara Airlines, PT Barata Indonesia, PT Dirgantara Indonesia akan terlibat dalam pengerjaan proyek-proyek tersebut. “Bulan Agustus lalu juga telah dilaksanakan groundbreaking pembangunan pembangkit listrik tenaga surya oleh PT LEN," jelas Dubes Hery. Berdasarkan data KBRI Nairobi, terdapat 200 diaspora sipil Indonesia yang tinggal di Kongo. Sebagian besar merupakan tenaga profesional yang bekerja di perusahaan multinasional bidang pertambangan.