Seorang ilmuwan menemukan bahwa varian baru corona yang berkembang di Inggris lebih mudah menginfeksi anak-anak dan kini menjadi menjadi dominan di negara itu. WHO baru-baru ini memastikan bahwa mutasi virus corona sangat wajar terjadi, walaupun belum ada bukti bisa memperparah infeksi atau berdampak pada vaksin.Seorang pakar dari New and Emerging Respiratory Virus Threats Advisory Group (NERVTAG) yang menemukan varian baru corona di Inggris, mengklaim bahwa varian baru corona menjadi dominan di Inggris dan rentan menginfeksi anak-anak.“Varian baru dari virus corona yang menyebar dengan cepat di Inggris menunjukkan mutasi ini membuat anak-anak menjadi rentan tertular sama halnya seperti orang dewasa, tidak seperti jenis sebelumnya,” kata ilmuwan pada Senin (21/12/2020) seperti dikutip dari Channel News Asia .Wendy Barclay, profesor NERVTAG lainnya dan ahli virologi di Imperial, menegaskan bahwa antara mutasi yang ditemukan, varian baru corona memiliki perubahan cara masuk ke sel manusia. Hal ini diartikan anak-anak menjadi rentan terhadap jenis baru corona ini ini.“Oleh karena itu, Anda akan melihat lebih banyak anak yang terinfeksi,” jelas Barclay.Sebelumnya, ahli epidemiologi dan penyakit infeksi WHO, Dr Maria Van Kerkhove menyebutkan bahwa cara penularan corona dari varian baru ini masih sama. Dipastikan virus ini cenderung menular saat melakukan kontak dekat.“Virus menyebar di antara orang-orang yang melakukan kontak dekat dengan orang lain. Itu masih sama. Ada investigasi mendetail yang dilakukan, dan kami akan memberitahu Anda jika ada yang berubah terkait itu. Tapi virus corona selama ini cenderung menular dari orang-orang yang berhubungan dekat satu sama lain,” katanya.
Ilmuwan Sebut Varian Baru Corona Lebih Mudah Menginfeksi Anak-anak
Selasa, 22 Desember 2020 - 14:58 WIB
Baca Juga :