Ini Beda Rapid Test Antigen, Rapid Test Antibodi, dan PCR

Ini Beda Rapid Test Antigen, Rapid Test Antibodi, dan PCR (Foto : )

Banyak orang masih belum paham dengan perbedaan antara rapid test antigen, rapid test antibodi, dan PCR. Lalu apa perbedaannya? Pemerintah telah mengeluarkan syarat baru terkait perjalanan ke luar kota, yaitu dengan membawa hasil rapid test antigen Covid-19. Syarat ini terutama untuk penumpang yang bepergian menggunakan kereta api jarak jauh atau pesawat. Syarat baru itu adalah penumpang kereta api jarak jauh dan pesawat diwajibkan menyertakan hasil tes PCR atau minimal rapid test antigen sebelum berangkat. Berikut perbedaan antara rapid test antigen, rapid test antibodi dan PCR, seperti dilansir dari NPR. Jenis sampel Pemeriksaan rapid test antibodi dilakukan menggunakan sampel darah, sedangkan test antigen dan tes PCR menggunakan sampel lendir dari dalam hidung atau tenggorokan dengan metode usab (swab). Rapid test antigen terkadang juga disebut dengan swab antigen, namun pada dasarnya keduanya adalah tes yang sama. Cara kerja Tapid test antibodi bertujuan mencari antibodi terhadap virus corona. Antibodi adalah respon tubuh terhadap agen infeksi seperti virus. Antibodi umumnya muncul setelah empat hingga lebih dari seminggu setelah infeksi. Rapid test antigen dinilai lebih akurat dibandingkan rapid test antibodi karena dapat mengidentifikasi virus dalam sekresi hidung dan tenggorokan. Identifikasi dilakukan dengan mencari protein dari virus corona, sedangkan tes PCR menjadi yang paling dianjurkan karena dapat mencari materi genetik dari virus. Tes PCR menggunakan sampel lendir yang biasanya diambil dari hidung atau tenggorokan. Tes ini menggunakan teknologi yang disebut polymerase chain reaction (PCR) yang memperkuat materi genetik virus jika ada. Materi tersebut dapat dideteksi ketika seseorang terinfeksi secara aktif. Lama waktu tes Rapid tes antigen dan rapid test antibodi hanya butuh waktu 10-15 menit hingga hasilnya keluar. Sementara PCR butuh waktu beberapa jam hingga beberapa hari untuk mendapatkan hasil. Hasil pemeriksaan rapid test atau PCR juga bisa keluar lebih lama apabila kapasitas laboratorium yang digunakan untuk memeriksa sampel sudah penuh. Akurasi hasil tes Secara umum rapid test antibodi tidak cukup akurat untuk menentukan apakah seseorang terinfeksi virus corona atau tidak. Namun tes ini bisa memberikan informasi awal tentang potensi infeksi di suatu komunitas. Sebab, apabila tes antibodi reaktif maka perlu dilanjutkan dengan PCR untuk memastikan apakah seseorang terinfeksi virus corona atau tidak. Sementara rapid test antigen memang tidak akan seakurat PCR, tetapi mungkin dapat digunakan untuk mengetahui pasien yang mengalami infeksi. Saat ini test PCR adalah metode yang paling akuran untuk mendeteksi virus corona. Pemeriksaan sampel pun hanya bisa dilakukan di laboratorium dengan kelengkapan khusus. Harga tes Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) telah menetapkan tarif tertinggi untuk pemeriksaan antibodi sebesar Rp 150.000, batasan harga tertinggi PCR sebesar Rp 900.000. Untuk harga rapid test antigen saat ini masih bervariasi. Harga di Indonesia saat ini berkisar antara Rp 349.000 hingga Rp 665.000.