Beberapa alasan yang membuat mie instan tidak baik untuk kesehatan di antaranya, mengandung lemak jahat, sulit dicerna, tinggi kandungan garam, dan terbuat dari tepung terigu yang diproses tinggi. Mie instan telah menjadi makanan cepat saji yang banyak disukai oleh masyarakat Indonesia. Rasanya yang enak serta penyajian yang mudah membuat makanan ini jadi pilihan kaum muda yang sering disibukkan oleh jadwal kuliah ataupun kerja. Padahal, jika dikonsusmi berlebihan, mie instan bisa memicu berbagai masalah kesehatan. Berikut 4 alasan yang membuat mie instan tidak baik untuk kesehatan: Mengandung lemak jahat Mie instan mengandung lemak jahat, seperti asam lemak jenuh dan lemak trans. Jika dikonsumsi berlebihan, zat ini bisa meningkatakan kadar kolestreol dalam darah. Sementara, kolesterol yang tinggi bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes. Sulit dicerna Mie instan memerlukan waktu lama untuk dicerna oleh tubuh sehingga bisa membebani proses pencernaan. Hal ini juga bisa mengganggu kadar gula darah dan pelepasan insulin. Selain itu, kandungan pengawet di dalamnya juga bisa memicu asma, kecemasan, dan diare. Tinggi kandungan garam Kandungan garam dalam mie instan juga sangat tinggi. Riset 2014 dalam American Journal of Hypertension membuktikan konsumsi garam yang tinggi menjadi faktor utama kematian di dunia. Pasalnya, konsumsi garam atau natrium berlebihan bisa menyebabkan tekanan darah tinggi dan penyakit jantung. Dua penyakit tersebut tergolong “silent killer” yang berbahaya. Terbuat dari tepung terigu yang diproses tinggi Sebagian besar mie instan terbuat dari tepung terigu yang digiling, disuling, dan mengalami proses pemutihan. Tentunya, bahan yang telah mengalami pemrosesan tinggi itu mengandung nutrisi yang rendah. Tepung terigu yang telah mengalami pemrosesan tinggi juga mengandung kalori kosong. Jika dikonsumsi berlebihan, bisa memicu obesitas.
Ini Alasan Mie Instan Tidak Baik untuk Kesehatan
Senin, 23 November 2020 - 12:00 WIB