Badan Intelijen Kemanan Australia (ASIO) mengeluarkan peringatan adanya upaya mata-mata asing yang memanfaatkan jejaring sosial dalam kegiatan mereka. Badan Intelijen Kemanan Australia (ASIO) mengeluarkan peringatan adanya upaya mata-mata asing yang memanfaatkan jejaring sosial untuk menggembangkan dan mencari target dalam kegiatan mereka.Dilansir dari ABC Australia , dalam kampanye publik pertama kalinya, ASIO berkolaborasi dengan mitranya dari organisasi intelijen internasioanl ‘Five Eyes’ untuk “think before you link” atau “berpikir sebelum anda terhubung”.Direktur Jenderal ASIO, Mike Burgees mengatakan badan-badan intelijen asing diketahui menargetkan warga Australia melalui media sosial, termasuk platform jejaring profesional, dengan harapan mereka dapat memberikan informasi yang bersifat sensitif atau rahasia.“Mungkin teredengar seperti tidak mau berisiko atau paranoid, tetapi sebenarnya jika seseorang menawarkan sesuatu yang sangat bagus tapi Anda tidak benar-benar tahu siapa mereka, sebaiknya berhenti sejenak dan berpikir.”Tahun lalu, ASIO memperingatkan dalam laporan tahunannya jika “badan intelijen yang berseberangan (dengan Australia)” menggunakan media sosial untuk menargetkan orang-orang yang bekerja di sektor bisnis dan pemerintahan.Di Amerika Serikat, mantan perwira CIA Kevin Mallory baru-baru ini dihukum akibat terlibat kegiatan spionase setelah direkrut melalui melalui situs jejaring profesional LinkeIn. Sebuah laporan di New York Times pada 2019 juga mengatakan China menggunakan LinkedIn untuk memcoba membina mata-mata asing.Pemimpin ASIO menolak untuk mengatakan negara mana yang berada di belakang upaya online untuk memikat warga Australia, meski Mike yakin ada beberapa penyebabnya. Mike mengungkapkan bererapa platform media sosial enggan bekerja sama dengan ASIO ketika meminta bantuan untuk menghentikan ancaman kegiatan spionase.
Intelijen Australia Peringatkan Soal Mata-mata Asing Coba Pikat Pengguna Jejariang Sosial
Rabu, 18 November 2020 - 10:44 WIB