Gawat, Lagi Covid-19 Banyak Ditemukan Limbah Medis di Sungai Cisadane

limbah medis (Foto : )

Di tengah pandemi Covid-19, banyak ditemukan limbah medis di Sungai Cisadane, Tangerang, Banten. Ini berpotensi memperluas penyebaran virus corona. Sejak Indonesia mencatat kasus pertama Covid-19, banyak limbah medis ditemukan menumpuk di tempat pembuangan akhir (TPA) Cipeucang, yang berlokasi di dekat Sungai Cisadane, Tangerang, Banten.Bahkan pada Mei 2020 lalu, dinding tempat pembuangan sampah ambrol, sehingga banyak sampah yang jatuh ke sungai tersebut."Limbah B3 ini kan kategorinya berbahaya. Apalagi sekarang lagi musimnya Covid. Kalau misalkan sampah medis yang kita temukan bekas penanganan Covid kan jauh lebih berbahaya," kata  Ade Yunus, aktifis lingkungan Banksasuci."Tapi untuk sampah medis kita baru temukan saat TPA (Tempat pembuangan Akhir) Cipeucang longsor," katanya.Menurut Ade, dalam 20 hari terakhir mereka menemukan 50-60 buah sampah medis. Namun dalam beberapa hari belakangan ini sudah jauh berkurang.Kondisi ini tentunya membuat warga yang tinggal di bantaran sungai jadi khawatir.  Selain digunakan warga untuk mencuci pakaian, anak-anak juga kerap mandi dan berenang di sungai ini."Khawatir ya khawatir pak, namanya penyakit ganas," kata Eka, warga setempat."Khawatir banget, takutnya nanti ada anak-anal seperti ini lagi berenang tercemar ama virus Covid. takut terkena juga. Udah lebih baik jangan berenang," kata warga lainnya bernama Astri.Di antara limbah medis yang ditemukan Yunus dan timnya adalah pakaian hasmat bekas, masker, sarung tangan, hingga suntikan.Menanggapi hal tersebut, Direktur Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Imran Agus Nurali mengatakan, sudah keluar aturan pengelolaan limbah medis."Dan kemarin baru keluar ini yang kami dorong keluar akibat permasalahan limbah medis adalah Permenkes Nomor 18 tahun 2020 yaitu pedoman pengelolaan limbah medis fasyankes berbasis wilayah," katanyaImran mengatakan, dengan aturan ini di setiap wilayah memiliki pengelolaan limbah masing-masing.Kementerian Kesehatan mencatat sepanjang Maret-Juni, setiap hari ada 1.500 ton limbah medis yang dihasilkan dari seluruh penjuru negeri ini Reuters