Tumimbal Lahir dalam Ajaran Kebenaran Abadi Sanatana Dharma

Tumimbal Lahir dalam Ajaran Kebenaran Abadi Sanatana Dharma (Foto : )

Tumimbal Lahir. Kelahiran menjadi manusia tiada yang tahu telah berapa kali terjadi pada kita. Berkali-kali pernah menjadi ayah, ibu, suami, istri, dan anak. Menyadari siklus ini siapakah yang sebenarnya secara permanen dapat kita sebut seketurunan, dan yang manakah dapat kita tunjuk sebagai satu keturunan permanen dengan kita? —Lontar Sarasamuscaya (486)⁣. Dalam bahasa Sanskerta: Sanatana Dharma adalah Kebenaran Abadi. Sanatana Dharma adalah jalan abadi dan kebenaran dharma sejati yang bersumber dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Sanatana Dharma, kebenaran yang abadi berdasarkan kitab suci Weda. Sanatana Dharma ini merupakan ajaran dan petunjuk langsung dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa, sumber segala sumber yang nampak maupun tidak nampak. Vedānta Sūtra (2.1.33) menyatakan: lokavattu līlā kaivalyam—kehidupan ini hanyalah permainan Brahman. Kita semua adalah makhluk hidup yang bermain di panggung sandiwara dengan peran sebagai ayah, ibu, anak-anak kawan, musuh, orang berdosa, orang suci, dsb. Kehidupan ini seperti sandiwara besar dengan banyak tokoh yang bermain sesuai perannya. Dalam sandiwara mungkin seseorang menjadi musuh atau apa pun, namun di luar itu, semua pemain berteman.⁣ ⁣ Demikian pula, dengan badan-badan ini kita bermain sandiwara di alam material, dan kita saling sebut memakai banyak nama. Mungkin kita berpikir, "Ini anak saya", tetapi sebetulnya kita tidak pernah dapat memproduksi satu orang anak pun. Kelahiran makhluk hidup bukan karena persetujuan manusia, atau karena proses senggama itu. Dengan demikian, aneka ragam hubungan antara satu badan dengan badan yang lain merupakan permainan sandiwara belaka.⁣ ⁣ Orang yang benar-benar menginsyafi identitas sejatinya dan sudah mencapai yoga tidak melihat perbedaan-perbedaan itu lagi. Karena kita semua berasal dari satu sumber yang sama, Vedānta Sūtra (1.1.1) menegaskan: athāto brahma-jijñāsā, janmādy asya yataḥ—segalanya mengalir dari Brahman.⁣ [caption id="attachment_362549" align="alignnone" width="900"] Foto: Instagram @_ku.sa[/caption] ⁣ Tát tvam ási (तत् त्वम् असि): "Kamu adalah itu", yaitu daya hidup, percikan Tuhan. Anda bukan badan ini. (Chāndogya Upaniṣad 6.87)⁣. ⁣ Ahaṁ brahmāsmi (अहम् ब्रह्मास्मि): "Aku adalah roh yang murni atau kesadaran (Brahman)", aku menyisih dari badan dan indera-indera ini. (Bṛhadāraṇyaka Upaniṣad 1.4.10)⁣. ⁣ "Para makhluk dunia fana ini adalah bagian-bagian kecil-Ku. Oleh karena terhalangi oleh prakṛti (kebendaan) dalam wujud badan material, mereka berjuang keras melawan keenam indera, termasuk pikiran." (Bhagavad Gītā 15.7). Apa yang menjadi ajaran Hindu ini tentunya tidak berbeda dengan ajaran agama lain hanya dituturkan ataupun dicatatkan dalam istilah tutur yang berbeda.