Muncul postingan foto di Facebook yang mengklaim cekungan bekas lokasi ledakan di Beirut kemarin, adalah akibat bom C4.
Belakangan beredar postingan di media sosial Facebook, foto lokasi ledakan Beirut. Foto diunggah pemilik akun Budi Saks, pada tanggal 7 Agustus 2020, Foto memperlihatkan cekungan pada bekas ledakan di Pelabuhan Beirut Lebanon.
Dalam penjelasan fotonya, Budi Saks menyimpulkan lubang besar yang membentuk cekungan pada bekas lokasi diklaim adalah bom C4.
[caption id="attachment_359141" align="alignnone" width="659"] Postingan pengguuna Facebook akun Budi Saks. (Foto: turnbackhoax.id)[/caption]
Berikut penjelasan dari Budi Saks selengkapnya;
“Dari berbagai macam banyaknya foto foto kejadian ledakan di Beirut kemarin akhirnya aku dapatkan juga satu foto yang menurut ilmu investigasi ku paling penting (dalam hal investigasi ledakan).
Seperti kutulis pada analisa awal minimal itu beberapa ton TNT atau C4 lalu setelahnya keluar pernyataan dari petinggi Lebanon disana ada gudang 2700 ton amonium nitrate (masuk akal karena dekat pelabuhan) ditambah adanya gudang senjata sitaan sisa perang saudara era 70-80an. Apalagi setelah mengamati beberapa kali video ada dua kali ledakan yang diawali kebakaran maka dugaan awalnya ini adalah kecelakaan industri.
Tapi dengan adanya foto ini dimana terdapat cekungan pada bekas lokasi maka fix ini adalah C4. Karena ledakan amonium nitrate dan TNT sebanyak apapun tidak akan meninggalkan bekas lubang kedalam tanah.
Tapi kesimpulan ini juga tidak menggugurkan teori kecelakaan industri.
Bisa jadi kecelakaan industri sengaja dilakukan dengan teknik sabotase untuk menyamarkan trigger ledakan kedua yang dari C4 itu terlepas dikirimnya dengan rudal jelajah atau pesawat tempur atau drone.
Ingat kejadian WTC 911 dulu polanya hampir sama dengan pesawat militer tanpa awak penuh peledak (yang disamarkan sebagai pesawat komersil) sebagai trigger jaringan peledak yang sudah dirangkai pada tiap lantai menara kembar tersebut.
Jadi memang benar ini adalah kecelakaan industri (amonium nitrate) yang dirancang mengkamuflase trigger ledakan berikutnya yang mengandung C4.
Cuma penulis skenario terlatih yang bisa membongkar skenario terlatih.”
Lantas benarkah klaim dari postingan yang di unggah pemilik akun Facebook, Budi Saks tersebut? Simak krosceknya.
Seperti dilansir turnbackhoax.id, Sabtu 8/8/2020, berdasarkan hasil penelusuran, foto ledakan di Beirut, Lebanon pada 4 Agustus 2020 meninggalkan cekungan besar karena yang meledak adalah bom C4, merupakan klaim yang salah.
Foto yang digunakan bukan foto sisa ledakan di Beirut. Foto itu adalah foto sisa ledakan di kawasan industri Tianjin, Tiongkok , yang terjadi pada 12 Agustus 2015.
Foto yang sama, diunggah oleh situs South China Morning Post di artikel berjudul “‘700 tonnes’ of sodium cyanide reportedly in warehouse during deadly Tianjin blasts” pada 16 Agustus 2015.
[caption id="attachment_359114" align="alignnone" width="900"] Artikel South China Morning Post, tentang ledakan di kawasan industri Tianjin. (Foto: Tankap layar & kolase scmp.com)[/caption]
[caption id="attachment_359116" align="alignnone" width="675"] Penjelasan bagaimana foto disunting dengan konten yang berbeda. (Foto: turnbackhhoax.id)[/caption]
Dilansir dari Tirto, (5/8), pada 2015, ledakan yang disebabkan oleh amonium nitrat mengguncang pelabuhan Beijing, Tianjin, dan menewaskan 173 orang.
[caption id="attachment_359115" align="alignnone" width="602"] Artikel tirto.id, ledakan amonium nitrat pernah terjadi di Tianjin. (Foto: Tangkapan layar tirto.id)[/caption]
Ledakan terjadi di sebuah gudang di pelabuhan yang menyimpan bahan kimia berbahaya dan mudah terbakar, termasuk kalsium karbida, natrium sianida, kalium nitrat, amonium nitrat, dan natrium nitrat. Para pejabat bersikeras belum jelas apa yang memicu ledakan itu dan mengatakan mereka masih menyelidiki.
Media Cina mengatakan, setidaknya satu anggota staf dari Tianjin Dongjiang Port Ruihai International Logistics, yang bertanggung jawab di gudang, telah ditangkap. Sebelum ledakan, beberapa petugas pemadam kebakaran sudah berada di lokasi berusaha mengendalikan api.
Namun, beberapa ahli meyakini, air yang disemprotkan ke bahan kimia justru memicu ledakan lain. Kalsium karbida, yang diketahui ada di lokasi, bereaksi dengan air untuk menghasilkan asetilena yang sangat mudah meledak. Pakar kimia menyatakan, ledakan asetilena bisa meledakkan bahan kimia lain untuk ledakan yang jauh lebih besar.
Selain itu, seperti dilansir medcom.id, (5/8), pemerintah Lebanon meyakini penyebab ledakan di Beirut adalah gudang di pelabuhan yang terbakar. Gudang itu menyimpan sekitar 2.750 ton amonium nitrat yang tersimpan di gudang lokasi ledakan besar Beirut.
[caption id="attachment_359125" align="alignnone" width="415"] Artikel medcom.id, ledakan Lebanon berasal dari 2.700 ton amonium nitrat. (Foto:Tangkap layar medcom.id)[/caption]
Direktur Jenderal Kementerian Pertahanan Libanon, saat diwawancarai BBC, menyatakan sumber ledakan kemungkinan gudang yang beroperasi di pelabuhan sejak 2014. “Ada laporan kalau pemicunya adalah bahan peledak yang pernah disita aparat hukum beberapa waktu lalu,” kata Mayjen Abbas Ibrahim.
Amonium nitrat adalah suatu senyawa kimia. Penggunaan amonium nitrat adalah sebagai komponen campuran peledak yang digunakan dalam konstruksi pertambangan, penggalian, dan konstruksi sipil.
Dari sejumlah penelusuran dan krosceknya, dapat disimpulkan klaim lubang besar yang membentuk cekungan pada bekas lokasi ledakan diklaim akibat bom C4 adalah tidak benar dan masuk kategori konten yang menyesatkan.