Liga Inggris Tetap Ingin Selesaikan Kompetisi di Lapangan

Liga Inggris Newcastle United 2-1 Southampton Andy Carroll rayakan gol Federico Fernandez (Foto : )

Liga Inggris tetap ingin selesaikan kompetisi di lapangan. Pengelola Premier League dan klub klub anggota Liga Inggris sejak lama sudah bertekad untuk mengakhiri kompetisi dan menentukan juara musim ini di lapangan. Mereka Tidak mau mengikuti Liga  Belanda atau Eredivisi yang menghentikan  kompetisi dan mengakhiri Liga setelah pemerintah memperpanjang masa situasi gawat darurat Pandemi virus Corona.Pengelola Eredivisi membatalkan musim kompetisi musim 2019-2020 sehingga tidak ada yang dinobatkan sebagai juara meski Ajax Amsterdam sedang memimpin klasemen sementara saat kompetisi Eredivisi dihentikan.Inggris juga tidak mau mengikuti skenario Prancis yang menutup kompetisi League 1 dengan menetapkan Paris Saint Germain sebagai juara liga Perancis musim ini. Perancis berpedoman dengan hasil klasemen terakhir saat kompetisi dihentikan untuk menetapkan dua klub yang terdegradasi dan beberapa klub peringkat kewdua hingga ke enam yang masuk kompetisi Eropa.Pengelola Liga Inggris ingin mengikuti pola Jerman yang melanjutkan kompetisi Bundesliga mulai 16 Mei mendatang. Akan tetapi pemerintah Inggris belum memberikan lampu hijau karena prakondisi kesehatan di Jerman berbeda jauh dengan Inggris.[caption id="attachment_320114" align="alignnone" width="900"] Perdana Menteri Inggris Boris Johnson tidak memberi lampu hijau untuk Liga Premier. Akibatnya pengelola Kompetisi Liga Inggris kian bingung menentukan "restart" jadual kompetisi yang terhenti akibat Wabah Pandemi Virus Corona. (Foto : Premierleague)[/caption]Pengelola Liga Inggris bahkan sudah membahas untuk melanjutkan sisa seperempat jadual kompetisi dengan prakarsa kompetisi mini di satu venue netral atau dipusatkan di satu tempat. Ide ini mirip dengan prakarsa kompetisi bola basket profesional NBA di Amerika Serikat.Dengan cara ini para pemain dan ofisial berada di satu venue dan sekitarnya. Dalam kata lain mereka dikarantina guna meminimalkan kontak dengan siapapun di luar venue netral itu sampai kompetisi selesai sehingga kecil sekali kemungkinan terpapar virus Corona.Namun inisiatif ini ditentang oleh sejumlah klub Liga Premier sendiri seperti Watford, Brighton Albion dan Aston Villa. Mereka tidak tertarik dengan kompetisi model ini tanpa bisa disaksikan oleh penonton atau digelar di stadion mereka sendiri meski harus tanpa penonton."Dengan semua kompromi dan risiko kesehatan ini kami diminta untuk mengakhiri kompetisi yang tidak sama dengan kompetisi ini dimulai. Adilkah ini?," tulis CEO Watford Scott Duxbury dalam The Times, Inggris.Watford adalah salah satu dari enam klub yang kemungkinan terdegradasi dari Liga Premiers musim ini. Walaupun menempati satu level di atas zona degradasi pada peringkat ke-17, Watford memiliki poin sama dengan Bournemouth (18) dan West Ham (16).[caption id="attachment_320115" align="alignnone" width="900"] Pengelola Premier League dan klub klub anggota Liga Inggris bertekad untuk mengakhiri kompetisi yang tinggal seperempat dari jadual untuk menentukan juara musim ini di lapangan. (Foto : Premierleague)[/caption]Dua klub lainnya yang terancam terdegradasi adalah Aston Villa dan Norwich yang berada di dua terbawah klasemen Premier League saat kompetisi dihentikan akibat Pandemi virus Corona. Sesuai ketentuan Liga Premier, tiga klub terbawah dalam klasemen terakhir akan terlempar dari liga elite ini ke divisi satu, Liga Championship.Saat ini Liverpool adalah pemimpin klasemen Sementara Liga Inggris dengan keunggulan jauh atas tim peringkat kedua Manchester City. The Reds unggul jauh dengan selisih 25 poin dari sang juara bertahan Manchester City.Liverpool pantas menyandang gelar juara Liga Premiers musim ini karena hanya membutuhkan 6 point dari sisa 9 pertandingan atau 27 point maksimal yang bisa diraih Roberto Firmino dan kawan kawan.