Misteri Gus Dur dan Pesan dari Langit

Misteri Gus Dur dan Pesan dari Langit (Foto : )

Almarhum Nurcholis Madjid (Cak Nur) sambil bercanda pernah berkata, “Hal yang misterius dan hanya Tuhan yang tahu, selain jodoh, maut, dan rezeki, adalah Gus Dur.” Memang begitu misterius, hingga sikap, ucapan dan kebijakan beliau sering disalahpahami orang lain. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sangat dicinta warga nahdhiyin (NU). Kalau mau jujur, dicintai pula oleh musuh-musuh politik beliau. Ucapan dan sikap Gus Dur dinilai tidak masuk akal. Namun setelah Gus Dur wafat, sikap dan ucapan beliau yang dianggap tidak masuk akal ini terbukti banyak benarnya. Presiden Gus Dur ke Vatikan Saat Gus Dur menjabat sebagai ketua PBNU, beliau mengunjungi Vatikan. Dan sambil guyon Gus Dur berkata bahwa beliau akan datang lagi ke Vatikan tapi tidak sebagai ketua PBNU tapi sebagai seorang Presiden. Ucapan Gus Dur hanya dianggap candaan oleh para tokoh Vatikan. Namun ternyata pada kunjungan selanjutnya, para tokoh Vatikan terkaget-kaget karena Gus Dur memang datang sebagai Presiden. [caption id="attachment_298983" align="alignnone" width="1200"] Gus Dur bertemu Paus Yohanes Paulus II di Vatikan pada 5 April 2000. Gus Dur dalam lawatannya ke Eropa ini sedang menghadapi tekanan dari para petinggi militer dan polisi yang akhirnya berujung pelengserannya.[/caption] DPR Seperti Taman Kanak-Kanak Saat Gus Dur diminta pertanggung jawaban oleh DPR, dengan gagah berani beliau datang ke Senayan dan menghadapi anggota DPR. Di hadapan mereka semua, dengan lantang Gus Dur mengatakan bahwa DPR seperti Taman Kanak-kanak. Saat itu, banyak anggota DPR yang tersinggung dan menuding Gus Dur gila. Tapi pada kenyataan yang kita lihat saat ini, ternyata apa yang dikatakan Gus Dur … benar-benar terbukti atau tidak ya? Sutarman Jadi Kapolri Waktu itu, tahun 2013. Kombes Pol Sutarman diramalkan Gus Dur menjadi Kapolri. Gus Dur pernah berkata ajudannya itu, “nanti Pak Tarman akan jadi Kapolda Metro, setelah itu Pak Tarman akan menjadi Kapolri”. Sutarman hanya tertawa karena mengganggap hal itu tidak akan terjadi, bahkan bermimpi menjadi Kapolri pun belum pernah. Namun pada 9 Desember 2005, Sutarman naik pangkat menjadi Brigjen Pol dan menjabat Kapolda Kepulauan Riau. Nuruddin Hidayat, salah seorang santri, saat pelantikan itu menemani Gus Dur di rumahnya, Jiganjur, Jakarta Selatan. Gus Dur berkata kepadanya, “Pak Tarman itu orang desa biasa bukan dari kalangan orang kaya, tapi mengko bakale dadi Kapolri.” [caption id="attachment_298987" align="alignnone" width="830"] Jenderal Pol Sutarman (Kiri) dilantik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia menggantikan Jendera; Pol Timur Pradopo (Kanan).[/caption] Dan benar adanya, pada 25 Oktober 2013 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melantiknya sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) menggantikan Jenderal Timur Pradopo. Jokowi Jadi Presiden Pada 8 Januari 2006, Gus Dur hadir di Rumah Dinas Walikota Solo untuk bertemu dengan beberapa tokoh agama. Agenda acara waktu itu 'Njejegake Sakaguru Nusantara (Menegakkan Kembali Sokoguru Nusantara)'. Sebelum menyampaikan orasi, Gus Dur dialog bersama KH Moeslim Rifai (Mbah Liem) dan Jokowi yang saat itu baru 6 bulan menjabat Wali Kota Solo. [caption id="attachment_299006" align="alignnone" width="600"] KH Muslim Rifai Imampuro atau yang akrab dipanggil Mbah Liem. Seorang kiai yang bersahaja, nyentrik, sering berpenampilan nyleneh. Gus Dur menyebut Mbah Liem adalah seorang Wali.[/caption] Mbah Liem menepuk pundak Gus Dur, "Njenengan harus jadi presiden lagi Gus." "Mboten ngaten (tidak begitu), Mbah," jawab Gus Dur. "Siapapun yang dikehendaki rakyat, termasuk Pak Jokowi ini, kalau dia jadi Wali Kota yang bagus, kelak juga bisa jadi Presiden." Jokowi seperti biasa hanya senyam-senyum mengamini. Dan benar adanya, Jokowi ditarik ke Jakarta menjadi gubernur Ibu Kota dan akhirnya memenangi pemilu presiden. Hingga pada 20 Oktober 2014 dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia. Jokowi terpilih bersama Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla dalam Pemilu Presiden 2014 dan kembali terpilih bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin dalam Pemilu Presiden 2019. Said Aqil Siradj jadi Ketua PBNU Suatu pagi, Gus Dur meminta KH. Said Aqil Siradj menyediakan air putih dan roti tawar untuk sarapan. Kemudian Gus Dur meminta Said Aqil Siradj membacakan kitab Ihya’ Ulumuddin. Baru dibacakan dua paragraf, Gus Dur sudah mendengkur. Lima menit kemudian beliau terbangun dan berkata, “Sampean akan menjadi ketua PBNU di atas usia 55 tahun.” [caption id="attachment_298999" align="alignnone" width="620"] Kiyai Haji Said Aqil Siradj. Foto: indopolitika[/caption] Pada Muktamar NU ke-30, KH. Said Aqil Siradj di usia 46 tahun mencalonkan diri menjadi ketua PBNU bersaing dengan KH. Hasyim Muzadi. Dan yang terpilih pada saat itu adalah KH. Hasyim. Selanjutnya, pada muktamar NU ke-32, Kang Said mencalonkan diri lagi menjadi ketua PBNU. Saat itulah beliau terpilih, tepat di usia 56 tahun. Persis seperti yang dinubuatkan Gus Dur. Ahok Jadi Presiden? Tahun 2015, setelah gagal menjadi Gubernur Bangka Belitung, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bertemu Gus Dur. Dalam suatu obrolan, Gus Dur menyemangati Ahok, bersedia ikut kampanye. Namun Ahok tidak percaya. Ini terungkap saat Ahok hadir dalam satu acara di Kompas TV. [caption id="attachment_298994" align="alignnone" width="900"] Saat bertemu Ahok, Gus Dur melontarkan dukungan dan harapan yang akhirnya menjadi kenyataan. Ahok menjadi Gubernur meski bukan di Bangka Belitung.[/caption] "Udahlah Gus gak usah gugat-gugatlah orang Cina gak bisa jadi gubernur, Gus. Gus Dur kasih semangat, ikut kampanye," ujar Ahok. "Siapa bilang?! Jangankan jadi Gubernur jadi Presiden aja kamu bisa," ujar Ahok menirukan ucapan Gus Dur saat itu. Benar juga, Ahok akhirnya jadi Gubernur, tapi bukan di Bangka Belitung. DKI Jakarta! Jadi presiden? Semoga! Gus Dur Tahu Kapan Akan Meninggal Saat itu Gus Dur sedang dirawat di ruang ICCU RS Cipto Mangunkusumo, berapa hari sebelum wafatnya. Gus Dur berkata kepada Guru Besar UGM Profesor Suhardi yang pernah menjadi Dirjen di Departemen Kehutanan, saat pemerintahan Gus Dur. "Pak Hardi, saya titip bangsa ini. Tolong ikut dikawal Pansus Century di DPR. Besok Kamis saya akan pulang ke Tebuireng dengan diantar banyak orang. Saya sudah ditunggu ayah saya di sana," kata Gus Dur. Gus Dur pun meninggal Rabu, 30 Desember 2009 pada umur 69 tahun. Benar adanya, pada Kamis, 31 Desember 2009 ratusan ribu warga Nahdliyin mengantarkannya ke peristirahatan terakhir di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. [caption id="attachment_299010" align="alignnone" width="640"] Ratusan ribu pelayat mengantar Gus Dur dalam peristirahatan terakhirnya di Tebuireng, Jombang, 31 Desember 2009.[/caption] Kisah-kisah ini dirangkum dari cuitan akun @meyysi pada 27 Februari 2020 lalu, banyak cerita tentang Gus Dur yang membuat kita takjub. Fidel Castro Ngakak Akun @PSambadha menambahkan cerita menarik saat Gus Dur berkunjung ke Kuba, bertemu Presiden Fidel Castro. Sore itu di ruangan selain Gus Dur, ada Menlu Alwi Shihab, Yenny Wahid, ajudan dinas dan @PSambadha (Priyo Sambadha). Tahun 2014, KTT G-77 digelar di Kuba. G-77 adalah kelompok dari 134 negara berkembang yang bertujuan mempromosikan kepentingan kolektif anggotanya, juga sebagai kekuatan diplomatik untuk negosiasi di level internasional. [caption id="attachment_299012" align="alignnone" width="500"] Presiden Kuba Fidel Castromenyambut Gus Dur di Havana.[/caption] Gus Dur turut hadir. Selepas acara inti KTT G-77, Gus Dur kembali ke hotel di Havana untuk istirahat, sebelum bertolak ke Tokyo, Jepang, untuk safari diplomatik. Di tengah suasana santai, Gus Dur mendengarkan kisah-kisah wayang dari kaset koleksinya, menggunakan head-phone. Tiba-tiba Presiden Kuba Fidel Castro datang ke hotel tempat Gus Dur menginap. Paspamres kaget. Soalnya saat itu, Fidel Castro memaksa masuk suit room Gus Dur. Gus Dur, yang mendengar kabar Fidel Casto mau datang, langsung bersiap-siap. Gus Dur memakai celana, namun tidak sempat pakai peci dan sepatu. Menemui Presiden Kuba, Gus Dur memakai sandal jepit. Keduanya berdiskusi tentang beberapa topik di sekitar KTT G-77 yang serius, selama hampir 30 menit. Selepas membahas hal-hal penting, Gus Dur dan Fidel Castro guyon. Gus Dur berceloteh tentang gilanya presiden-presiden Indonesia. Gus Dur mengatakan Presiden RI yang pertama gila wanita. Presiden kedua gila harta, sedangkan presiden ketiga? “He is just playing crazy,” kata Gus Dur. Mereka tertawa bersama. “Lha, kalau Gus Dur sendiri?” tanya Castro. “I drive people crazy,” jawab Gus Dur. Saya bikin orang-orang jadi gila. Mendengar ini Castro ngakak. Masih banyak lagi kisah misterius tentang Gus Dur. https://twitter.com/timurbarat__/status/1233424548604723201