Pada 8 Januari 2006, Gus Dur hadir di Rumah Dinas Walikota Solo untuk bertemu dengan beberapa tokoh agama. Agenda acara waktu itu 'Njejegake Sakaguru Nusantara (Menegakkan Kembali Sokoguru Nusantara)'.Sebelum menyampaikan orasi, Gus Dur dialog bersama KH Moeslim Rifai (Mbah Liem) dan Jokowi yang saat itu baru 6 bulan menjabat Wali Kota Solo.[caption id="attachment_299006" align="alignnone" width="600"] KH Muslim Rifai Imampuro atau yang akrab dipanggil Mbah Liem. Seorang kiai yang bersahaja, nyentrik, sering berpenampilan nyleneh. Gus Dur menyebut Mbah Liem adalah seorang Wali.[/caption]Mbah Liem menepuk pundak Gus Dur, "Njenengan harus jadi presiden lagi Gus.""Mboten ngaten (tidak begitu), Mbah," jawab Gus Dur."Siapapun yang dikehendaki rakyat, termasuk Pak Jokowi ini, kalau dia jadi Wali Kota yang bagus, kelak juga bisa jadi Presiden."Jokowi seperti biasa hanya senyam-senyum mengamini.Dan benar adanya, Jokowi ditarik ke Jakarta menjadi gubernur Ibu Kota dan akhirnya memenangi pemilu presiden. Hingga pada 20 Oktober 2014 dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia.Jokowi terpilih bersama Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla dalam Pemilu Presiden 2014 dan kembali terpilih bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin dalam Pemilu Presiden 2019. Said Aqil Siradj jadi Ketua PBNU Suatu pagi, Gus Dur meminta KH. Said Aqil Siradj menyediakan air putih dan roti tawar untuk sarapan. Kemudian Gus Dur meminta Said Aqil Siradj membacakan kitab Ihya’ Ulumuddin. Baru dibacakan dua paragraf, Gus Dur sudah mendengkur. Lima menit kemudian beliau terbangun dan berkata, “Sampean akan menjadi ketua PBNU di atas usia 55 tahun.”[caption id="attachment_298999" align="alignnone" width="620"]