Hujan mengguyur puncak Merapi. Banjir menyusur deras sungai-sungai di lerengnya. Nun jauh di lembah, ratusan murid SMPN 1 Turi sedang menyusur sungai. Kegiatan yang seharusnya tidak dilakukan saat musim penghujan. Malaikat maut sudah menanti! Nyawa mereka terancam! Jumat 21 Februari 2020 sore. Adalah Kodir. Petani Dusun Kembangarum, Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Selam. Kodir sendirian berjibaku mempertaruhkan nyawanya. Dia menolong murid-murid SMPN 1 Turi yang berjuang hidup dari terjangan banjir hulu Merapi. Alhasil puluhan murid berhasil diselamatkannya.Senin (24/2/2020) pagi, Sudarwanto alias Kodir menerima penghargaan dari Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun.Aksi heroik Kodir menjadi viral di medsos. Akun Facebook Antox King mengunggah saat Wakil Bupati Sleman mendatangi rumah Kodir. Menyerahkan penghargaan dari Pemerintah Kabupaten Sleman. Kodir adalah “Malaikat Penyelamat” bagi puluhan murid SMPN 1 Turi.[caption id="attachment_284143" align="alignnone" width="900"] Foto: Facebook/Antox King[/caption] Berikut link Facebook akun AntoxKing: https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=497924671160660&id=100028293937829 Kisahnya begini,Sore itu, Jumat 21 Februari 2020, kedalaman Kali Sempor yang biasanya hanya setengah meter naik menjadi sekitar dua meter. Hujan mengguyur puncak Merapi. Banjir menyusur deras sungai-sungai di lerengnya.Nun jauh di lembah, ratusan murid SMPN 1 Turi sedang menyusur sungai. Kegiatan yang seharusnya tidak dilakukan saat musim penghujan.Saat itu pula, Sudarwanto alias Kodir (37) bersiap memancing ke sungai Sempor seperti biasanya. “Sudah menjadi kebiasaan, apalagi sehabis turun hujan deras di sini [Turi] atau di atas sana [Merapi], ikan-ikan akan banyak,” kata Kodir.Saat menuju sungai, dia mendengar teriakan minta tolong. Puluhan murid SMPN 1 Turi terjebak arus deras di Sungai Sempor. Teriakan ketakutan dan tangis pecah tak karuan. Kodir langsung terjun ke sungai. Kodir menjadi satu-satunya orang yang menyelamatkan puluhan murid ini.Kodir kembali naik dan mengambil tangga agar mereka bisa naik ke sisi sungai. Tangga juga dipakainya untuk menyeberangi Sungai Sempor.Semua terempas air deras kiriman dari hulu. Sebagian terseret, sebagian coba bertahan dengan memegangi apa saja yang ada di sana. Saat itu Kodir melihat murid yang hanyut, kebanyakan wanita.[caption id="attachment_284142" align="alignnone" width="900"]