Rudiantara ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Menteri BUMN Erick Thohir mulanya mengajukan tiga kandidat Dirut PT PLN. Mereka adalah Rudiantara, Sripeni Inten Cahyani (Plt Dirut PLN menggantikan Djoko Abumanan) dan satu kandidat eksternal.Berdasarkan hasil penilaian Tim Penilai Akhir nama Rudiantara-lah yang dipilih. Sidang TPA dipimpin langsung oleh Presiden Jokowi selaku ketua, Pramono Anung selaku sekretaris, Menteri BUMN Erick Thohir, dan sejumlah menteri terkait lainnya.
Rudiantara Rudiantara sebelumnya adalah Menteri Komunikasi dan Informatika di periode 2014-2019. Rudiantara pernah menjabat Wadirut PLN pada 2008. Mendampingi Fahmi Mochtar yang ditetapkan sebagai Direktur Utama. Rudiantara berperan besar dalam mencari pendanaan proyek pembangkit listrik 10.000 megawatt. Namun pada 2009, Rudiantara mundur dari Wadirut PLN. Ketika itu, Menteri BUMN Mustafa Abubakar merombak susnan tubuh PLN. Kementerian BUMN sepakat meniadakan posisi Wadirut PLN. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan memastikan Rudiantara menjadi Direktur Utama PLN. "Ya, tinggal RUPS aja blom,ya pak Rudi kan orang paten," ujar Menko Luhut di sela acara Coffe Morning di Kantor Kemenko Bidang Kemaritiman, Selasa (10/12/2019).PLN itu titik beratnya ‘hanya’ pada leadership. Ahli-ahlinya luar biasa banyak. Yang lebih berat adalah masalah politiknya. Saat ini memang sulit mencari sosok yang tepat untuk dijadikan Dirut PLN. Sebab, di dalam tubuh PLN kerap terjadi kubu-kubuan. Begitu kata mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan. (*)