"Beasiswa ini untuk menambah kepercayaan diri mereka di Olimpiade karena olahraga ini terukur. Tidak ada yang instan, semua harus dipersiapkan matang. Ini sudah on the track tinggal kami konsisten dan pemerintah serta stakeholders mendukung. Kami yakin bisa jadi nomor pendulang emas di multievent," kata Raja Sapta Oktohari.
Hasil yang diraih Crismonita, diharapkan menjadi pelecut kebangkitan balap sepeda Indonesia lainnya. Sementara Manajer Timnas Balap Sepeda Indonesia, Budi Saputro mengaku cukup kaget, dengan catatan waktu yang diraih Crismonita, di UCI World Track Championship 2019 Pruszkow, Polandia.
"Ini di luar ekspektasi, karena catatan terbaik Crismon di ACC kemarin 35,981 detik. Tim pelatih awalnya memperkirakan catatan waktunya bakal berada di 35,4 detik atau 35,5 detik. Tapi ternyata lebih tajam lagi," ungkap Budi.