Rahasia Agar Tak Dikerubungi Para "Calo" di Pasar Kambing Kakiyah

rahasia di pasar kambing (Foto : )

Sebagian besar orang  yang ingin membeli sesuatu merasa tak nyaman ketika  dikerubungi banyak calo yang menawarkan dagangan ataupun jasanya. Hali ini juga bisa dirasakan jemaah haji yang akan membeli hewan korban di pasar kambing Kakiyah, pinggiran Mekkah. Namun, ada sebuah rahasia agar anda tidak menjadi sasaran kerubungan orang yang menawarkan hewan maupun jasa pemotongan. Begini kisahnya..
Setelah sekitar setengah jam perjalanan dari wilayah Syisyah, Kota Mekah, tempat Kantor Urusan Haji Mekah bermarkas, sampailah saya di pinggiran kota di wilayah Kakiyah. Di daerah ini pinggiran kota ini terkenal sebagai salah satu pasar hewan ternak.
Pada musim haji ini pasar hewan ternak di wilayah ini ramai dikunjungi jemaah haji yang mencari hewan ternak untuk  disembelih sebagai pembayar dam.
Saat sampai di depan pasar kambing, mobil yang saya tumpangi dikerubungi orang-orang yang menawarkan kambing plus jasa penyembelihannya. Mereka hitam-hitam. Ada mencegat di depan mobil. Ada pula yang mengetuk-ngetuk pintu kaca samping pintu depan mobil.
Untunglah sang sopir bertindak cepat, sambil berteriak sesuatu kepada mereka, mobil yang saya tumpangi pun bisa melaju aman ke parkiran tempat pemotongan hewan di sebelah pasar kambing.
Penasaran dengan kalimat sakti sang sopir yang bikin para calo pasar kambing menyingkir, saya tanya sang sopir. ¨Pak Haji, Bapak ngomong apa tadi ke mereka?" Sambil tersenyum sang sopir menjawab, "Saya cuma menyebut nama kepala pentolan di sini. Sulaiman."
Dari sang sopir saya juga jadi tahu kalau di wilayah ini ada pasar lainnya. Salah satunya pasar sayur dan buah yang menjadi pemasok banyak hotel dan toko-toko di Kota Mekah.
Selesai mobil diparkir, saya pun turun dan melihat sejumlah jemaah haji Indonesia yang membeli kambing. Umumnya harga kambing sudah termasuk ongkos penyembelihan. Rata-rata harga kambing di sini SR400.
Kambing-kambing yang sudah dibeli jemaah ini pun kemudian digiring ke tempat penyembelihan.
Buat yang tidak tahan bau kambing yang menyengat ataupun melihat darah berceceran sebaiknya jangan masuk ke tempat ini.
Banyak pekerja di tempat pejagalan ini orang-orang berbadan besar dan berkulit gelap.
¨Mereka orang-orang Afrika," kata Pak Sopir.
Di dalam tempat penyembelihan, saya bertemu jemaah haji dari Tangerang, Banten, yang mengaku kemarin telah datang ke tempat ini untuk melihat-lihat dulu. Baru hari ini membeli dan memotong kambingnya di sini.
"Harganya cocok," katanya sambil tersenyum.
Di dalam area penyembelihan saya tidak berlama-lama. Setelah menyisir semua bagian, dari tempat pemotongan hingga pengepakan potongan tubuh kambing, saya segera ke luar unrntuk kembali ke mobil yang ada di parkiran.
Sampai di penginapan saya berniat mandi lagi. Dari ujung jari kaki sampai ujung rambut di kepala, bau kambing ini menyertai, seakan menempel menyatu...
Laporan Ihsan Salam dari Makkah