Antv – Karan Johar, yang mendapat penghargaan di Festival Film Internasional Laut Merah dengan Variety Vanguard Award, membahas kariernya, pandangannya tentang Hollywood, dan tema nepotisme.
Ketika ditanya mengenai eksplorasi Hollywood dan menyutradarai film di sana, ia secara diplomatis mengungkapkan kurangnya antusiasmenya, dengan mengatakan, “Saya tidak perlu membuat film berbahasa Inggris (untuk memenangkan Variety Vanguard Award).”
“Sungguh luar biasa bisa berjalan di karpet merah Academy Awards, tapi saya ingin itu dilakukan dengan film berbahasa Hindi,” sambungnya dilansir dari Masala pada Kamis, 7 Desember 2023.
Berkaca pada pengalamannya setelah My Name is Khan di Amerika Serikat, ia menceritakan beberapa kunjungannya ke Los Angeles, terlibat dalam diskusi dengan berbagai rumah produksi. Namun, Johar menyadari keinginan hatinya untuk menciptakan sinema India.
“Butuh beberapa kali perjalanan ke Los Angeles untuk menyadari… hati saya ada di negara saya dan bioskop saya ada di hati saya. Saya tidak ingin meninggalkan itu,” tegasnya, menekankan keterikatannya pada bahasa yang membentuk dirinya.
Mengekspresikan aspirasinya untuk bertemu Meryl Streep, dia berbagi, “Itu satu-satunya hal di daftar keinginan saya. Kalau saja aku bisa menghabiskan waktu satu jam bersamanya, aku bisa mati dan masuk surga. Kemampuannya untuk menjadi relevan dalam dekade apa pun sangat mengagumkan.”
Karan Johar baru-baru ini menyutradarai Rocky Aur Rani Kii Prem Kahaani, sebuah kembalinya sutradara setelah kesuksesan Ae Dil Hai Mushkil pada tahun 2016. Merayakan 25 tahun sebagai sutradara, film Bollywood ini mendapat pujian dari kritikus dan penonton, menandai kembalinya kemenangan untuknya.
Selain menyutradarai, Karan Johar juga produktif dalam usaha produksinya, berkolaborasi dengan aktor India seperti Sidharth Malhotra, Vicky Kaushal, Janhvi Kapoor, dan merencanakan film biografi tentang C Sankaran Nair. Baru-baru ini, ia menghadiri Festival Film Laut Merah di Jeddah, yang menampilkan pemutaran film Kill.