"Ada kalanya saya merasa ayah saya terlalu sibuk, padahal dia selalu mengatakan, 'Jika Anda membutuhkan saya, cukup telepon saja,'" ucapnya.
"Dalam hal keterbukaan, saya dekat dengan keduanya," lanjutnya.
Dalam wawancara yang sama, Ira juga mengungkapkan bahwa dia merasa bersalah karena mendapatkan perlakuan istimewa.
"Saya kadang berpikir, 'Apakah saya manusia yang berguna? Apakah saya berhak merasa sedih, mengingat hak-hak istimewa yang saya miliki?'," kata dia.
"Saya memahami keistimewaan yang saya miliki, itu sudah jelas. Saya benar-benar memahami mengapa orang merasa kesal dan memberikan komentar negatif di akun Instagram saya, meskipun saya tidak membacanya. Perasaan seseorang adalah hal yang subjektif, dan saya tahu bahwa memiliki uang tidak selalu menentukan kondisi emosional seseorang. Setiap orang memiliki perjalanan hidup yang berbeda, dan saya akan menjalani perjalanan saya sesuai dengan caranya," lanjut Ira.