Keduanya memutuskan untuk melakukan perjalanan menyusuri jejak Perang Dunia II di Eropa dengan mengunjungi Polandia, Belanda, dan Jerman, karena suatu insiden dalam kehidupan Ajju.
Pasangan ini, yang sudah menghadapi masalah dalam pernikahan mereka, berjuang untuk mempertahankan hubungan mereka meskipun dihadapkan pada berbagai peristiwa yang menguji cinta mereka dan menghadirkan konflik batin.
Tiwari berhasil menggambarkan Perang Dunia II sebagai metafora dan latar belakang cerita dengan begitu apik.
Film ini tidak hanya sekadar kisah cinta biasa atau catatan sejarah, tetapi mencoba untuk menyampaikan pesan yang lebih mendalam dengan cara yang cerdas dan sederhana.
Tiwari memberikan gambaran kehidupan karakternya dengan penuh kesabaran, dan berhasil membius penonton dengan kisahnya.
Bawaal menampilkan ritme yang tepat dan bergerak maju tanpa kehilangan fokus, mengajak penonton dalam perjalanan yang penuh refleksi.
Film ini tidak sekadar menghibur, tetapi juga mendorong penonton untuk merenungkan hal-hal penting dalam hidup.