Antv – Mendiang aktris India veteran Sridevi dianggap sebagai salah satu aktris India tercantik dan terhebat sepanjang masa.
Sridevi telah memberikan sederet penampilan yang mengesankan di industri film Tamil, Telugu, Malayalam dan Hindi. Namun, keberadaannya menjadi kontroversi karena faktor yang sangat sensitif.
Patut diketahui, aktris Bollywood senior itu telah melakukan banyak peran yang diakui secara kritis selama puncak kariernya dalam film-film seperti Sadma dan Chalbaaz.
Terkait penampilannya dalam film-film tersebut, Smita dan Deepti mengaku sangat kecewa melihat bagaimana Sridevi ditampilkan dalam film.
Mereka bahkan mengecamnya karena tampil hanya sebagai objek seks atau simbol seks semata di layar lebar.
Selama sesi wawancara dengan Stardust yang dilansir dari Koimoi pada Senin, 3 Juli 2023, Smita Patil berbicara tentang Sridevi dan menyebutkan bahwa dia merasa rekannya telah dieksploitasi di industri film India.
“Sridevi adalah teman baik saya. Saya benar-benar ingin berbicara dengannya dan bertanya apakah dia tahu cara dia dieksplotasi. Mungkin tidak. Saya tidak bisa mengatakan saya tidak dieksploitasi,” ungkapnya.
“Selama syuting Chakra, saya terlalu naif untuk menyadari sugesti adegan mandi itu. Saya yakin, dan saya mempertahankannya selama bertahun-tahun. Butuh waktu 4 tahun bagi saya untuk menyadari bahwa orang berpikir seperti saya. Dan para aktris India Selatan ini bahkan tidak dibesarkan untuk berpikir,” jelasnya.
Lebih lanjut, Smita Patil juga memaparkan bagaimana para aktris India Selatan dibesarkan dengan stigma yang ada di masyarakat tanpa memberikan ruang yang lebih bagi mereka untuk tumbuh dan menjadi lebih terbuka.
“Lingkungan mereka tidak memberi mereka kesempatan untuk tumbuh secara mental. Jadi wajar jika mereka melihat kehidupan melalui mata orang tua mereka. Mereka melakukan adegan tidak berarti ini untuk menghasilkan cukup uang dan menikah,” ujarnya.
“Aktris-aktris ini mungkin punya alasan sendiri untuk melakukan peran sepert itu, entahlah. Itu tidak akan bertahan lama. Mereka memiliki rasa superioritas yang bersifat material. Mereka merasa senang menjadi simbol seks industri. Saya kasihan pada mereka,” tutupnya.