Berlatar belakang masa pasca-Covid, Bloody Daddy berkisah tentang pertempuran Kepala Narkotika Sumair (Shahid) melawan seorang gembong kriminal yang tak kenal ampun.
Sumair juga melawan rekan-rekannya yang tak percaya, polisi yang korup dan para birokrat yang oportunis demi menyelamatkan satu-satunya hubungan yang paling disayanginya, semuanya dalam sebuah malam yang menentukan.
Berbicara tentang perannya, Shahid mengatakan, "Saya ingin membuat sebuah film aksi yang menantang tetapi saya sedang menunggu film yang tepat untuk saya. Ketika Ali datang kepada saya dengan proyek ini, saya tahu inilah saatnya. Film ini beroktan tinggi, penuh aksi, mendebarkan, intens, dibuat khusus untuk para penonton digital. Ali adalah seorang ahli sejati dalam hal gaya film ini, dan sangat memperkaya bagi saya untuk bermitra dengannya dalam hal ini. Kami sangat menyukai apa yang telah kami ciptakan bersama."