Antv – Film Shah Rukh Khan Pathaan berhasil menjadi pembuka tahun 2023 yang baik dari Bollywood. Lalu, bagaimana dengan Shehzada dan Selfiee?
Jauh sebelum penayangannya, Pathaan telah mencuri perhatian banyak orang.
Hal ini tak lain karena Shah Rukh Khan sebagai pemeran utama Pathaan. Apalagi, ini film debutnya pasca vakum selama hampir lima tahun.
Kesuksesan Pathaan juga terbukti dengan pendapatan dari seluruh dunia-nya yang telah melampaui angka 10 miliar rupee.
Dengan pencapaian besar ini, industri berharap bahwa film-film Bollywood selanjutnya akan mendapat kesuksesan yang sama. Terlebih setelah masa suram industri sepanjang tahun 2022.
Sayangnya, hal ini tidak tercapai. Dua film yang tayang setelah Pathaan, Selfiee dan Shehzada justru gagal di box office.
Hal ini sangat disayangkan karena baik Selfiee dan Shehzada melibatkan para bintang film papan atas, seperti Akshay Kumar dan Emraan Hasmi serta Kartik Aaryan.
Kegagalan Selfiee dan Shehzada ini memicu pendapat dari para ahli perdagangan India, yaitu Taran Adarsh, Atul Mohan, dan Girish Johar.
Ketiganya memaparkan berbagai alasan dari kegagalan Selfiee dan Shehzada. Apa sajakah itu? Berikut artikelnya, dikutip dari Times of India.
Alasan Di Balik Kegagalan Film Akshay Kumar Selfiee dan Film Kartik Aaryan Shehzada
1. Penonton Bosan Dengan Film Remake
Ketiga pakar ini menyatakan bahwa sejak awal Selfiee dan Shehzada memang gagal menarik minat penonton.
Hal ini dikarenakan Selfiee dan Shehzada yang merupakan remake dari film India Selatan. Selfiee dibuat dari film bertajuk Driving License, sedangkan Shehzada dari Ala Vaikunthapurramuloo.
“Banyak penonton yang telah menonton film asli Ala Vaikunthapurramuloo dan Driving License,” ungkapnya.
“Akhir-akhir ini, ada banyak hal negatif untuk remake dan itu bisa menjadi alasan lain mengapa sebagian besar penonton bioskop tidak ingin menonton versi Hindi,” imbuhnya.
2. Trailer yang Kurang Menarik
Trailer Selfiee maupun Shehzada tidak mampu memberi kesan kuat bagi penonton. Padahal, trailer sangatlah penting untuk menarik jumlah orang yang datang ke bioskop.
Tak hanya itu, durasi yang terlalu panjang juga berpengaruh. Trailer Selfiee sendiri berdurasi tiga menit yang hampir mencakup keseluruhan kisah film itu sendiri.
“Alasan penting lainnya adalah, trailer pertama Shehzada dan Selfiee sebenarnya tidak disukai, bahkan gagal menciptakan kesan yang solid,” paparnya.
“Kesan pertama harus kuat dan berdampak, yang kurang di trailer ini. Konten bahasa Hindi-nya ada di bawah standar,” sambungnya.
3. Gagal Memenuhi Ekspektasi Penonton
Meskipun remake, jika dibandingkan Selfiee masih jauh lebih baik dari Shehzada. Ulasan Selfiee pun masih jauh lebih bagus daripada Shehzada.
Namun, pada akhirnya film ini gagal di box office. Mengapa begitu?
“Jika kami menganalisis setiap kasus secara terpisah, Shehzada, yang merupakan remake yang buruk dari sebuah kultus klasik, gagal memenuhi ekspektasi,” ucapnya.
“Namun, Selfiee adalah produk yang lebih baik, dengan ulasan yang layak hingga bagus meskipun dibuat ulang,” ia melanjutkan.
4. Kegiatan Promosi yang Kurang Efektif
Ketiga pakar ini juga membahas kegiatan promosi yang terlalu berlebihan.
Film Selfiee cukup berhasil karena mengubah harga tiket di hari pembuka. Para aktornya pun gencar melakukan promosi, tapi ada hal yang kurang tepat di bagian ini.
“Kedua film punya strategi pemasaran yang mirip dengan tur kota yang agresif, tapi tidak ada yang berbicara banyak tentang produk itu sendiri,” paparnya.
5. Selera Film Penonton Meningkat
Meskipun alasan utama dari kegagalan Selfiee dan Shehzada ini datang dari film itu sendiri, tak dapat dipungkiri bahwa film terbaru SRK juga berperan di dalamnya.
Ketiga pakar ini menyatakan bahwa selera film penonton meningkat karena Pathaan. Penonton lebih cerdas dalam memilih film yang akan mereka tonton.
“Selera penonton telah berkembang sejak Pathaan, dan tampaknya tolok ukur yang ditetapkan oleh film SRK menjadi sangat tinggi untuk dilampaui,” ungkapnya.
“Penonton semakin cerdas dengan pilihan mereka. Mereka dapat merasakan apakah sebuah film sepadan dengan waktu dan uang mereka atau tidak,” imbuhnya.