Setelah menangani lautan sampah di kawasan hutan mangrove perairan Muara Angke, kini petugas kebersihan Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu beralih fokus dengan pembersihan tumpukan sampah yang mengotori perairan Cilincing, Jakarta Utara. Dalam sehari setidaknya petugas mengangkut lima belas ton sampah menggunakan dua unit armada truk sampah.[caption id="attachment_91704" align="alignnone" width="300"] Para petugas kebersihan sedang mengangkut sampah di kawasan perairan Cilincing. [/caption]Pengawas Lapangan Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu, Tarja, menyatakan bahwa ada sekitar tiga puluh petugas kebersihan yang dikerahkan di lokasi pesisir Cilincing, Jakarta Utara, tepatnya di belakang Kawasan Berikat Nusantara. Kawasan ini tampak dipenuhi tumpukan sampah, yang di antaranya, terbawa arus angin barat sejak dua bulan terakhir.Mengingat kondisi sampah berada di atas bebatuan karang, petugas terpaksa membersihkan secara manual dengan menggunakan tangan. Sampah-sampah ini kemudian diangkut dengan truk yang kemudian membawa sampah-sampah ini TPST Bantar Gebang, Bekasi.[caption id="attachment_91705" align="alignnone" width="300"] Sampah di kawasan Cilincing diperkirakan tambah menumpuk karena musim angin barat. [/caption]Menurut Tarja, serbuan tumpukan sampah yang mencemari perairan di wilayah Jakarta Utara ini merupakan peristiwa yang rutin terjadi setiap tahun, saat terjadi arus angin barat. Ironisnya kehadiran tumpukan sampah ini diakibatkan oleh sikap tidak disiplinnya masyarakat yang masih membuang sampah ke aliran sungai, mengingat mayoritas sampah yang menumpuk ini merupakan limbah rumah tangga.Laporan Novi Zakaria dari Jakarta.