Pembersihan sampah di pesisir Laut Jakarta pada kawasan hutan mangrove Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, ditargetkan selesai pada hari ini, Jumat (23/3). Pada aksi pembersihan hari ketujuh ini, baru sekitar 300 ton sampah yang bisa diangkat puluhan petugas Suku Dinas Kebersihan Kabupaten Kepulauan Seribu.[caption id="attachment_90673" align="alignnone" width="300"] Alat berat dikerahkan untuk mengangkut berton-ton sampah yang menumpuk di Teluk Jakarta. [/caption]Jumat siang ini, para petugas kebersihan masih terus melakukan bersih-bersih tumpukan sampah. Mereka mengangangkat sampah-sampah yang ada dengan tangan lalu dimasukkan ke dalam kantong plastik besar dan dibawa ke perahu untuk dikirim ke truk sampah. Alat berat ekskavator juga dikerahkan untuk mempercepat pembersihan sampah-sampah di kawasan hutan mangrove ini.Kepala Pelabuhan Perikanan Muara Angke, Sutrisno, yang turut memantau ke lokasi, menyatakan bahwa ditargetkan pembersihan tumpukan sampah akan selesai hari ini. Di kawasan hutan mangrove Muara Angke ini nantinya kembali akan ditanam bibit pohon mangrove oleh Komunitas Mangrove Muara Angke. Kawasan hutan mangrove ini nantinya akan dijadikan destinasi wisata.Lautan sampah di Teluk Jakarta ini—yang jumlahnya berton-ton--karena terbawa air pasang laut atau rob dan angin darat, tengah mendapat perhatian luas. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun bergerak menangani persoalan ini. Menurut Wakil Gubernur Sandiaga Uno, lautan sampah yang menumpuk di perairan Teluk Jakarta diperkirakan mencapai ratusan ton. "Saya memprediksi sekitar 100 ton yang ada di lokasi," kata Sandiaga, Selasa (20/3). Dan sampah di Teluk Jakarta ini diduga sudah menumpuk sejak 2014. "Iya, konon kabarnya dari pengelola sampah di sana dari 2014."[caption id="attachment_90672" align="alignnone" width="300"] Pemerintah Provinsi DKI serius menangani sampah di Teluk Jakarta. Sampah bertumpuk berton-ton di Teluk Jakarta diperkirakan mulai dari 2014 lalu. [/caption]Sementara itu, menurut data Wahana Lingkungan Hidup Indonesia, Juni 2012, Kepulauan Seribu tak hentinya terkepung sampah Jakarta. Setiap harinya rata-rata 2 ribu meter kubik sampah Jakarta masuk ke tujuh pulau di Kepulauan Seribu. Pulau tersebut, yaitu Tidung, Kelapa, Harapan, Pramuka, Panggang, Lancang, Pari, dan Untung Jawa.Sampah di Jakarta mencapai 6.500 ton atau 29.364 meter kubik per hari. Sampah-sampah itu hanya tertampung 70 persen di Tempat Pembuangan Akhir Bantar Gebang. Dan sisanya tertampung ke Ciliwung, 13 alur sungai di Jakarta, dan Kepulauan Seribu.Dengan kondisi ini Wahana Lingkungan Hidup Indonesia pun mengibaratkan “Teluk Jakarta adalah TPA terbesar, Ciliwung adalah toilet terpanjang".Laporan Novi Zakaria dari Jakarta.