Beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat Pemerhati Isu Buruh Migran Indonesia memprotes eksekusi mati yang dilakukan Pemerintah Arab Saudi, terhadap TKI bernama Zaini Misrin asal Bangkalan, Madura pada Minggu, 18 Maret 2018 di Mekkah."Nota protes hukuman mati harus segera dikirimkan dengan messages yang sangat tegas kepada pemerintah Saudi. Yang kedua bulan Mei mendatang Jokowi akan melakukan kunjungan secara resmi ke Saudi. Kami minta mendesak agar Jokowi membatalkan kunjungan itu demi memberikan sensitifitas pada Zaini Misri dan keluarganya yang kemarin dieksekusi disana tanpa yang mana pemerintah diabaikan sama sekali tidak ada pemberitahuan,”kata Ketua Migrant Care Anis Hidayah.Zaini Misrin dituduh membunuh majikannya di Kota Mekkah pada tahun 2004. Kemudian, pada tahun 2008, Pengadilan Mekkah menjatuhkan vonis hukuman mati kepada Zaini. Sepanjang proses hukum itu berjalan, otoritas Saudi tidak memberikan kabar kepada pihak pemerintah Indonesia terkait dengan jatuhan hukuman yang dijatuhkan kepada Zaini.
Migrant Care: Batalkan Kunjungan Jokowi ke Arab Saudi
Senin, 19 Maret 2018 - 15:54 WIB
“ Sampai dieksekusi jatuhi hukuman mati pada 17 Nov 2008 tidak pernah mendapatkan akses kekonsuleran tidak pernah mendapatkan penerjemah yang imparsial padahal itu merupakan hal yang vital jadi siapa pun yang menghadapi peradilan hukuman mati. Bahkan pihak KBRI baru mendapatkan akses itu selama 5 tahun kasus ini bermula, jadi pada tahun 2009 baru ada pengakuan dari Muhammad bahwa Zaini Misrin dia sebenernya dipaksa untuk membuat pengakuan perbuatan yang menurut dia tidak dia lakukan, pembunuhan terhadap majikan. Pihak yang melakukan tekanan paksaan terhadap dia adalah polisi Saudi Arabia dan juga pihak penerjemah yang seharusnya bersikap imparsial dan netral,"kata Wahyu Susilo, Direktur Eksekutif Migrant Care. Laporan Restu Wulandari dan Vinta
Baca Juga :