Jalan utama yang menghubungkan Dayeuhkolot dan Baleendah menuju arah Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (9/3), kembali terendam banjir. Kondisi ini membuat jalur lalu lintas di kawasan tersebut terputus.Warga sekitar yang hendak beraktivitas harus berebut perahu dan andong untuk melewati kawasan banjir tersebut. Mereka yang tidak terangkut perahu atau andong terpaksa menerobos genangan banjir.[caption id="attachment_85909" align="alignnone" width="300"] Salah satu moda transportasi pembantu warga korban banjir Dayeuhkolot: andong. [/caption]Selain memutus akses Jalan Raya Banjaran hingga Jalan Raya Dayeuhkolot menuju Kota Bandung, sedikitnya 6.361 rumah warga di tiga kecamatan yang meliputi Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot, dan Bojongsoang, juga kembali terendam banjir dengan ketinggian bervariasi.Salah seorang warga Balendah, Ela, mengaku banjir yang merendam kawasan ini sangat menggangu aktivitas kerjanya. Meski rutin terkena banjir, di kawasan ini, menurut Ela, perahu dan andongnya sangat minim. Sehingga banyak warga yang harus berbasah-basah menerobos banjir karena tidak terangkut andong ataupun perahu.Banjir yang kembali menerjang kawasan Bandung Selatan ini tidak hanya merendam akses jalan. Fasilitas umum lainnya seperti pasar, sekolah, dan tempat ibadah juga terendam banjir. Akibatnya, tidak hanya jalur transportasi yang terganggu, demikian juga dengan aktivitas perekonomian warga.Sementara itu, kondisi arus lalu lintas di beberapa jalan alternatif dari Kabupaten Bandung menuju Kota Bandung disesaki pengendara yang hendak melaksanakan aktivitasnya. Kemacetan lalu lintas pun tidak bisa terhindarkan.Laporan Endra Kusumah dari Kabupaten Bandung, Jawa Barat.