www.antvklik.com - Meski sudah seringkali terjadi kecelakaan fatal, masih saja ada yang berani nekat menerobos perlintasan kereta api yang sudah ditutup. Jumat dinihari (9/2/19) seorang pengemudi ojek online tewas ditempat lantaran nekat menerobos palang perlintasan di Pasar Minggu Jakarta selatanKecelakaan ini bermula ketika Josep Rizal yang mengendarai tengah sepeda motor seorang diri melaju dari arah condet menuju arah pasar minggu. Meski palang pintu perlintasan telah diturunkan petugas, namun korban tetap nekat menerobos palang perlintasan. Korban tewas seketika dengan luka parah di bagian kepala dan terseret sejauh sepuluh meter bersama sepeda motor yang dikendarainya. Korban tertabrak kereta terakhir jurusan Bogor-JakartaJasad Warga Jatipadang Pasar Minggu Jakarta tersebut dievakuasi dari tengah rel dan dibawa petugas polisi ke kamar jenazah Rumah Sakit Fatmawat,Jakarta Selatan .Korban tewas tewas tertabrak kereta lantaran nekat menerobos kerap terjadi meski di pintu perlintasan resmi maupun perlintasan liar. Akhir januari lalu seorang anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Budi Wiyono (51) menjadi korban kesekian kali.Budi tewas setelah sepeda motor yang dikendarainya diseruduk KA Bandara Soekarno-Hatta saat melintasi rel di kawasan Basmol, Jembatan Gantung Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (20/1/2018). Peristiwa tersebut membuat Budi terhempas puluhan meter dan sepeda motornya tercebur ke dalam Sungai Pesanggrahan.Kepala Satuan Wilayah Lalu Lintas (Kasatwilantas) Jakarta Barat, AKBP Sudarmanto mengatakan, sebelum kejadian, Budi telah diperingatkan oleh sejumlah warga agar tak menerobos rel KA. Akan tetapi, peringatan itu tidak dihiraukannya. Pria yang sehari-harinya bekerja sebagai anggota Satpol PP Kelurahan Krendang, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat itu tetap nekat menerobos.Senior Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 1, Edi Kuswoyo mengatakan, keberadaan perlintasan liar rel KA memang berbahaya bagi warga. Karena itu, dia pun mendorong agar perlintasan liar semacam itu ditutup. Namun, dia mengaku tidak bisa berbuat banyak karena terkendala dengan masalah kewenangan.“Perlintasan liar memang sangat rawan. Tapi kami tidak bisa menutupnya, karena itu merupakan kewenangan pemda (pemerintah daerah). Tugas kami pun hanya sebatas memantau dan mengingatkan,” ungkap Edi.Edi menjelaskan dari sekira 500 titik perlintasan rel KA di wilayah kerjanya, sebanyak 309 di antaranya adalah perlintasan liar. Sementara, perlintasan yang resmi hanya ada 172 titik. Menurut Edi, PT KAI masih mencari solusi bersama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menutup titik-titik perlintasan liar di Ibu Kota.Namun, apakah dengan menutup perlintasan liar tak terjadi lagi kecelakaan? Mengurangi pasti. Tetapi kalo masih banyak nekat menerobos perlintasan resmi yang sudah ditutup tentu bakal menambah daftar panjang daftar korban tewas tertabrak kereta api.Laporan Andri dari Jakarta
TEROBOS PINTU KERETA, PENGOJEK ONLINE TEWAS
Jumat, 9 Februari 2018 - 04:59 WIB
Baca Juga :