Sebuah fenomena aneh yang dialami oleh Belasan Guru, Ratusan Siswa bahkan para Penjaga Sekolah SMP Negeri 2 Lubuk Besar, di Kabupaten Bangka Tengah, Propinsi Bangka Belitung, yang hingga kini, masih belum juga terpecahkan.
Fenomena tersebut kerasukan roh halus. Sejak tahun 2017, kejadian kesurupan massal mulai terjadi, rutin, bahkan awal tahun 2018 dilaporkan terjadi setiap hari dengan jumlah korban terus bertambah.
Wakil Kepala Sekolah SMPN 2 Lubuk Besar Afriadi Sintong menjelaskan alasan sekolah diliburkan. Foto:Frendy [/caption] Hal ini dikeluhkan oleh Wakil Kepala Sekolah, Afriadi Sintong, mengaku bahwa ia dan rekan guru lainnya kebingungan mencari jalan keluar. Afriadi kuatir keadaan semakin parah.
"Udah mulai dari tahun kemarin kalo gak salah, tapi hanya satu, dua cuman, trus sudah belakangan ini, masuk tahun pelajaran tahun ini, banyak gitu, nambah, ada sekitar tujuh orang lebih. Kurang tahulah kejadiannya, kalo gak pada saat upacara, baru siang jam 12. Setiap hari pasti ada." Ujar Afriadi, saat ditemui di ruang kerjanya.
Pihak Sekolah tidak mau mengambil resiko yang membahayakan maupun menimbulkan trauma pada siswa – siswi SMP Negeri 2 Lubuk Besar. Akhirnya, Pihak Sekolah memutuskan untuk meliburkan segala aktivitas belajar mengajar selama satu pekan setelah mendapatkan persetujuan dari Dinas Pendidikan Kabupaten.
"Keputusan siswa diliburkan karena pihak sekolah akan mengatasi kasus ini sehingga benar-benar aman dan siswa tidak merasa takut lagi kembali bersekolah," katanya. Jumlah murid SMP Negeri 2 Lubuk Besar hampir 600 siswa yang dididik oleh 19 Guru.
Lokasi SMP Negeri 2 berada di Jalan Raya Lubuk Besar, Kelurahan Lubuk Lingkuk, Kecamatan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah dengan luas tanah 5 hektar yang dilengkapi 13 ruang kelas, perpustakaan dan 3 ruang sanitasi siswa.