Ia pun menegaskan, bahwa AI adalah solusi untuk mengatasi problem siswa saat ini. Terutama untuk mengatasi problem ketidaknyamanan siswa, saat orang tua mempertemukan dengan tutor mereka.
Alhasil dari ketidaknyamanan ini, siswa dalam proses belajarnya pun tak optimal dan kerap menahan diri untuk diam. Sehingga tak ada interaksi edukasi di antara siswa dan tutor.
Namun, lewat AI, Edufio berhasil menciptakan harmonisasi antara siswa dan tutor. Bahkan kekhawatiran serta hambatan minimnya interaksi justru teratasi, dan membuat pembelajaran menjadi lebih efektif.
“Mungkin beberapa orang mengutuk kehadiran AI, namun kami berbeda. Di sini AI adalah kunci untuk memaksimalkan proses belajar siswa” tegasnya.
Percaya atau tidak kini isu inovasi teknologi pendidikan menggunakan AI, selalu menjadi titik perhatian. Walaupun terkadang, AI ini kerap memicu pro dan kontra di kalangan guru dan dosen.
Baik itu dalam bentuk opini di berbagai macam platform mainstream ataupun karya ilmiah. Tetapi, yang perlu menjadi pin point adalah upaya meningkatkan kualitas pendidikan.
Untuk hal ini Edufio sebagai penggerak second layer di bidang pendidikan, mengerti betul bahwa proses belajar pasca edukasi formal sangat dibutuhkan.