Antv – Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, kini menjadi sorotan terkait aksi Ganjar bagi-bagi voucher internet dalam kampanye politiknya.
Akibat Ganjar bagi-bagi voucher itu, ia dilaporkan oleh kelompok Masyarakat Peduli Demokrasi ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Solo atas dugaan politik uang.
Ganjar Pranowo dituduh melakukan politik uang dengan bagi-bagi voucher internet di Car Free Day (CFD) Slamet Riyadi, Solo, pada 24 Desember 2023.
Ketua Masyarakat Peduli Demokrasi, Indrawiyana, melalui telepon, mengkonfirmasi telah menyerahkan berkas laporan ke Gakumdu di kantor Bawaslu, Solo, dan pihak Bawaslu telah menerima pengaduan tersebut.
"Kita melaporkan tindak pidana pemilu yang dilakukan oleh salah satu capres yaitu Pak Ganjar Pranowo ke Bawaslu," kata Indra.
Indrawiyana berinisiatif melaporkan kejadian ini setelah menemukan video Calon Presiden Ganjar bagi-bagi voucher internet gratis kepada pengunjung CFD Solo.
Video tersebut menunjukkan Ganjar bersama istrinya, Atikoh, dan para relawan membagikan voucher internet gratis yang diduga disertai ajakan untuk memilih mantan Gubernur Jawa Tengah itu.
Hal ini dianggap melanggar UU nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum. Indra menegaskan bahwa laporannya tidak memiliki muatan politis dan ia tidak terafiliasi dengan partai politik atau salah satu pasangan capres-cawapres peserta Pemilu 2024.
"Di situ ada ajakan untuk memilih Pak Ganjar Pranowo. Kan itu tidak boleh. Itu melanggar pidana pemilu," sambungnya.
Di sisi lain, Ganjar Pranowo dikatakan telah melakukan pelanggaran kampanye yang mirip dengan aksi Gibran Rakabuming Raka, ketika bagi-bagi susu di CFD.
Namun, berbeda dengan Ganjar, Gibran mengikuti CFD dengan niat baik membagikan susu tanpa menggunakan peraga kampanye dan tidak mendorong masyarakat yang ada di lokasi untuk memilih Prabowo-Gibran.
Aksi Ganjar bagi-bagi voucher ini terjadi dengan kampanye yang lebih masif dan terlihat ada ajakan memilih dengan mengacungkan tiga jari.
Selain itu para relawan yang hadir pun ketika pembagian mengatakan bahwa itu adalah niat dari Ganjar Pranowo untuk meratakan akses internet gratis di Indonesia.
“ini niat baiknya bapak (Ganjar Pranowo), semoga bisa meratakan internet gratis di seluruh Indonesia, mohon doanya,” kata relawan tersebut.
“iya ini ada kuota kuota internet gratis dari Ganjar Pranowo, diambil ya,” kata relawan lainnya.
Kejadian ini menambah dimensi baru dalam kampanye politik, dimana kegiatan Ganjar bagi-bagi voucher di CFD Solo menjadi fokus utama laporan kepada Bawaslu.
Kejadian ini menunjukkan betapa pentingnya pengawasan Bawaslu karena jika hal itu tidak terjadi akan menimbulkan reaksi dari Masyarakat.