Antv – Dalam debat calon presiden ketiga jelang Pemilu 2024, fokus kembali tertuju pada kinerja Menteri Pertahanan, Calon Presiden (Capres), nomor urut 2, Prabowo Subianto.
Di bawah kepemimpinannya, Kementerian Pertahanan telah mengalami kemajuan signifikan, terutama dalam hal modernisasi alat utama sistem pertahanan (alutsista) dan memperkuat sektor pertahanan dalam negeri.
“Saya kira prestasi Kemhan sangat jelas di bawah kepemimpinan saya. Industri pertahanan kita, di dalam negeri, mendapat kontrak paling besar selama sejarah Republik Indonesia, mendekati 11 miliar dolar AS. Kemudian, industri pertahanan juga mulai mendapatkan laba yang juga cukup tersebar di republik ini. Kita punya terobosan-terobosan banyak. Kita bangun 25 rumah sakit di seluruh Indonesia dalam kurun waktu masa kepemimpinan saya, kemudian kita bangun empat fakultas di bidang sains, teknologi, engineering, matematika, fisika, kimia, biologi,” kata Prabowo saat jumpa pers usai debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024)
Prabowo Subianto, yang menjabat sebagai Menteri Pertahanan sejak tahun 2020, telah menginisiasi sejumlah proyek penting untuk meningkatkan keamanan Indonesia.
Inisiatif ini termasuk pembelian perangkat keras pertahanan terkini yang menandai langkah maju dalam meningkatkan kapasitas pertahanan negara melalui kerja konkret menhan.
Peningkatan anggaran Kementerian Pertahanan telah memungkinkan pembelian berbagai alutsista yang canggih.
Misalnya, pembelian 42 pesawat tempur Rafale dari Prancis dengan estimasi biaya US$8,1 miliar menunjukkan komitmen Indonesia dalam memperbarui armada udaranya.
Pembelian pesawat Mirage 2000-5 bekas dari Qatar dan unit F-15EX dari Boeing juga menegaskan upaya terus-menerus Indonesia dalam memperkuat pertahanan udara.
Selain itu, Indonesia juga bergerak maju dalam sektor pertahanan laut dengan mendatangkan kapal selam Scorpene, menjadikan Indonesia negara kedua di ASEAN yang memiliki kapal selam jenis ini setelah Malaysia.
Kerja konkret menhan ini tidak hanya meningkatkan kekuatan pertahanan laut Indonesia tetapi juga menandai perkembangan signifikan dalam kemampuan pertahanan maritim.
Tak hanya itu, pengiriman delapan helikopter H225M dari kemitraan dengan Airbus Helicopters juga menegaskan komitmen Indonesia dalam meningkatkan kemampuan pertahanan udara.
Helikopter ini, yang terkenal dengan adaptabilitas dan kemampuan teknisnya, merepresentasikan kemajuan teknologi dalam armada TNI.
Kerja konkret menhan ini diperkuat dengan dukungan Prabowo terhadap pengembangan industri pertahanan dalam negeri.
Dengan mendorong pengadaan alutsista dari produsen lokal, Prabowo menunjukkan dedikasinya dalam memperluas sektor pertahanan negara dan memajukan industri dalam negeri.
Keberhasilan Kementerian Pertahanan di bawah arahan Prabowo Subianto dalam memperoleh alutsista kontemporer untuk TNI menunjukkan bukti nyata komitmennya dalam meningkatkan kesiapan dan kemampuan pertahanan Indonesia.
Dari kendaraan lapis baja hingga peralatan medis, Prabowo telah memastikan bahwa TNI dilengkapi dengan peralatan yang memadai untuk menjaga keamanan dan kedaulatan negara.
Inisiatif dan keberhasilan Prabowo Subianto dalam memperkuat sektor pertahanan Indonesia mencerminkan komitmennya terhadap keamanan dan kedaulatan negara.
Kerja konkret Menhan ini memiliki dampak penting dalam memastikan bahwa Indonesia siap menghadapi berbagai tantangan keamanan di masa depan dan terus membangun pertahanan yang tangguh dan mandiri.