Antv – Tantangan geopolitik yang muncul dalam era globalisasi, menjadi faktor yang sangat memengaruhi pertumbuhan ekonomi dan kebijakan investasi di seluruh dunia.
Tentu, seorang pemimpin bangsa harus memiliki visi global untuk menghadapi hal tersebut agar dapat menempatkan Indonesia di posisi terhormat di dunia.
Sejalan dengan isu tersebut serta gerakakan moral #PemiluDamaiPemiluPandai yang digagas Relawan Prabowo (REPRO) beberapa waktu lalu, juru bicara (jubir) Kancane Gibran Gaes (KGG) Imelda Yuniati menilai, Pemilu Damai Pemilih Pandai adalah sebuah gerakan yang dapat memberikan literasi bagi para calon pemilih di Pemilu 2024 mendatang.
Dipaparkan oleh Imelda terkait Geopolitik, bisa menciptakan ketidakpastian dalam hubungan ekonomi antar negara.
Menurutnya konflik dan ketidakpastian politik di suatu wilayah dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan menimbulkan risiko bagi investasi.
“Seperti perang dagang antara dua kekuatan besar Amerika Serikat dan Tiongkok, pasti berdampak pada sektor ekonomi dan investasi Indonesia,” ujarnya.
Belum lagi ancaman terorisme, ketidakstabilan politik dalam negeri, dan konflik bersenjata di wilayah sekitar Indonesia.
“Semua itu dapat menjadikan kawasan tidak aman, sehingga tidak kondusif untuk investasi jangka panjang,” tegas Imelda yang juga menyatakan Relawan KGG sebagian besar adalah para Relawan Jokowi.
KGG yang merupakan cikal bakal dari Relawan Jokowi dan menjadi pendukung Gibran saat pelaksanaan pemilihan Walikota Solo melihat hal tersebut, Indonesia memerlukan pemimpin yang memahami percaturan geopolitik internasional.
Sosok pemimpin tersebut, juga harus mampu mengubah ancaman dan tantangan geopolitik internasional ini menjadi manfaat bagi bangsa dan negara.
Inilah mengapa, gerakan moral Pemilu Damai Pemilih Pandai atau #PDPP yang lahir dari rahim demokrasi Indonesia menjadi sangat penting.
“Pemilu damai hanya dapat terwujud jika semua pemangku kepentingan mau berpartisipasi membentuk pemilih pandai,” lanjut Imelda yang dipercaya juga sebagai korlap pencalonan Gibran sebagai Cawapres.
“Begitu juga dengan masa depan Indonesia di dunia internasional, sama-sama ditentukan oleh pemilih pandai,” tambahnya.
Seperti misalnya saat menentukan pemimpin bangsa, harus pandai dalam memilih.
“Menjamin masa depan Indonesia di dunia internasional, kita perlu pemimpin yang wawasannya kelas dunia, tegas, visioner, dan sudah terbukti nasionalismenya,” tutur wanita asli Solo pencetus KGG.