Prabowo-Gibran Tekad Membangkitkan Kedaulatan Maritim Indonesia Melalui Ekonomi Biru

Prabowo-Gibran Tekad Membangkitkan Kedaulatan Maritim Indonesia Melalui Ekonomi Biru (Foto : Istimewa)

Antv – Pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka telah menetapkan komitmen yang kuat untuk mengembalikan kedaulatan maritim Indonesia sebagai poros maritim dunia jika mereka memenangkan Pilpres 2024. Komitmen ini tercermin dalam program ekonomi biru yang mereka rancang.

Penasihat Komite Independen Pemenangan (KIP) Prabowo-Gibran, Fandi Utomo, menjelaskan bahwa program ekonomi biru adalah inisiatif yang dirancang untuk memastikan bahwa sarana dan prasarana yang diperlukan oleh nelayan dan pembudidaya perikanan tersedia untuk meningkatkan produktivitas, memastikan kualitas produk perikanan yang dihasilkan, dan juga kembangkan kedaulatan maritim Indonesia.
 
"Program Prabowo adalah ekonomi biru, yaitu memastikan sarana dan prasarana tersedia bagi nelayan dan pembudidaya perikanan untuk memperbaiki produktivitas dan menjamin kualitas produk yang dihasilkan," ujar Fandi Utomo dalam keterangan tertulisnya.
 
Ekonomi biru adalah konsep pembangunan ekonomi yang memanfaatkan sumber daya di lautan sebagai sumber daya utama. Tujuannya adalah untuk meningkatkan potensi sumber daya maritim di Indonesia.

Fandi Utomo menjelaskan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam sektor maritim. Produksi perikanan tangkap lestari mencapai 12 juta ton per tahun, dan potensi produksi budidaya laut mencapai 50 juta ton per tahun.
 
Berdasarkan potensi tersebut, Prabowo-Gibran berkomitmen untuk membangun kedaulatan maritim berbasis protein hasil laut melalui program perikanan budidaya laut dan perikanan budidaya pantai.

Selain itu, program perikanan laut dalam (deep sea fishing) juga akan ditingkatkan untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
 
Salah satu pendekatan utama dalam mencapai komitmen ini adalah peningkatan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia profesional yang bekerja di sektor maritim.

Hal ini akan memastikan bahwa Indonesia memiliki tenaga kerja yang kompeten dan siap bersaing di dunia maritim internasional.
 
Dengan komitmen kuat untuk memanfaatkan potensi maritim Indonesia melalui ekonomi biru, Prabowo-Gibran berharap dapat mengembalikan kedaulatan maritim Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Program ini diharapkan akan membawa manfaat yang signifikan bagi perekonomian Indonesia dan kesejahteraan masyarakat yang bergantung pada sektor maritim.
 
Demi Kedaulatan Maritim, Prabowo Berkontribusi Menjaga Kedaulatan Laut

Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto, memberikan 10 unit kapal serta mesin kapal kepada nelayan di Pantai Aquarium Piamari Pangandaran, Jawa Barat, sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat sektor perikanan.

Selain itu, kunjungan ini juga mencakup kegiatan bersih-bersih Pantai Pangandaran bersama Pandu Laut Nusantara dan partisipasi dari masyarakat, nelayan, dan pedagang setempat.
 
Ini merupakan kunjungan kedua Menhan Prabowo ke lokasi tersebut, dengan kunjungan sebelumnya pada bulan Juli yang melibatkan pemberian 12 mesin kapal kepada nelayan serta upaya pelepasan penyu dan pembersihan pantai.
 
Pemberian kapal tersebut bertujuan untuk memberdayakan dan memperkuat nelayan di daerah tersebut.

Prabowo Subianto juga menekankan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, pantai, dan laut mengingat kekayaan alam Indonesia yang signifikan berada di perairan.
 
“Terima kasih atas sambutannya yang meriah. Ini yang kedua kali. Dan setiap saya datang ada suatu semangat dan kepedulian yang begitu besar terhadap lingkungan, pantai, dan laut. Kekayaan alam Indonesia sangat besar di laut,” kata Menhan Prabowo, dikutip dari situs resmi kemhan.go.id.
 
Menhan Prabowo mendesak agar lingkungan Pantai Pangandaran dijaga dengan baik, karena pantai ini adalah aset alam yang indah dan potensial untuk menarik wisatawan serta memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat.
 
Ia juga memberikan penghargaan kepada Ibu Susi Pudjiastuti dan Pandu Laut Nusantara atas perhatian mereka terhadap lingkungan. Menhan Prabowo mengakui peran penting generasi muda yang peduli terhadap Tanah Air.
 
Selama kunjungan tersebut, Ibu Susi Pudjiastuti meminta izin untuk mengalokasikan dua unit kapal dari 10 kapal yang diberikan ke Wakatobi dan Natuna untuk mendukung nelayan di wilayah perbatasan pulau terluar Indonesia.
 
Kunjungan ini juga mencakup upaya bersama Menhan Prabowo dan Ibu Susi Pudjiastuti untuk mencoba salah satu dari kapal yang diberikan dengan pesan "Cintai, Jaga, dan Rawat Laut Kita." Menhan Prabowo tampak sangat antusias selama ujicoba tersebut.