Antv – Prabowo Subianto, sebagai Capres nomor urut 2, dianggap sebagai sosok pemimpin yang memiliki karakter kepemimpinan kuat untuk mendorong kemajuan Indonesia. Karena hal ini, dukungan dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) untuk Pilpres 2024 semakin meningkat untuk Prabowo.
Gema Nusantara Bakry, Direktur LSN, menyebut bahwa karisma Prabowo yang berwibawa dan tegas telah menjadi magnet untuk mendapatkan dukungan dari berbagai segmen masyarakat, termasuk dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Timur (Jatim) kepemimpinan kuat Prabowo lah yang menjadi alasan kuat kalangan Nahdlatul Ulama memutuskan untuk mendukukung paslon nomer urut 2 ini.
"Karena basis pendukung tersebut (NU) itu sudah jatuh hati kepada figur Prabowo yang dinilai sebagai sosok yang tegas dan berwibawa," kata Gema, dalam keterangannya beberapa waktu lalu.
Dia berpendapat bahwa keterampilan komunikasi yang tegas dan jelas yang dimiliki oleh Menteri Pertahanan tersebut mampu memikat perhatian dan mendapatkan dukungan dari berbagai kalangan masyarakat. Kepemimpinannya kuat dan berwibawa membuatnya menjadi figur yang diidamkan di kalangan Nahdlatul Ulama (NU).
Di samping itu, dalam perannya sebagai Menteri Pertahanan yang memang mengharuskannya memiliki karakter kepemimpinan kuat, Prabowo telah menunjukkan tingkat dedikasi yang tinggi terhadap kepentingan pertahanan dan keamanan negara.
Kebijakan-kebijakan yang diterapkannya mencerminkan fokusnya dalam memperkuat pertahanan Indonesia di tengah dinamika kompleks geopolitik regional. Faktor tersebut juga amat mendukung kepemimpinan kuat Prabowo selama menjabat dalam dunia politik.
Karena itu, dukungan yang kuat terhadap Prabowo tampaknya konsisten menjelang Pemilihan Presiden 2024. Menurut survei SPIN periode 01-10 November 2023, dalam simulasi berbagai kelompok masyarakat, terlihat bahwa elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran tinggi di kalangan Nahdlatul Ulama (NU), mencapai 42,2 persen.
Sementara itu, pasangan lainnya terpaut jauh dalam elektabilitasnya. Pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD hanya mendapatkan dukungan sebesar 27,0 persen, sementara pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar hanya mencapai 26,6 persen.
Gema menyatakan bahwa dukungan massa untuk Prabowo semakin kuat karena hubungannya dengan tokoh-tokoh kunci NU. Di Jawa Timur, sebagai Ketua Umum Gerindra, Prabowo memiliki jaringan yang erat dengan ulama dan kiai dari pondok pesantren di wilayah tersebut.
"Dengan adanya hubungan dekat dengan kiai dan ulama semakin membawa angin positif kepada Prabowo yang selama ini lemah di Jawa Timur dan NU," pungkas Gema.